Herry Wirawan Ternyata Cabuli 13 Santriwatinya, Ada yang Sudah Dua Kali Melahirkan

Herry Wirawan Ternyata Cabuli 13 Santriwatinya, Ada yang Sudah Dua Kali Melahirkan

Istri Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Atalia Praratya yang juga bunda Forum Anak Daerah (FAD) Jabar meluruskan informasi yang kini viral. Yakni terkait kasus pencabulan santriwati yang dilakukan seorang oknum guru pesantren di Bandung.

Atalia mengungkapkan sebanyak 20 anak sudah diamankan terkait kasus tersebut. Menurutnya, 13 anak menjadi korban dan lainnya sebagai saksi.

"Usia 14-20 tahun," sebut Atalia melalui akun pribadinya di Instagram, Sabtu (11/12), sebagaimana yang dikutip dari jpnn.

Dia mengungkapkan dari perbuatan biadab oknum guru pesantren itu, sebanyak 9 bayi dilahirkan dari 8 santriwati. "Ada (seorang santriwati) yang dua kali melahirkan," beber istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu.

Atalia mengungkapkan ke-13 korban tersebut berasal dari Garut, Kota Bandung, Kabupaten Tasik, dan Cimahi. "Semua korban dan saksi sudah mendapatkan perlindungan dari LPSK," tegas wanita kelahiran 20 November 1973 itu.

Dia juga membagikan kontak jika ada masyarakat lain yang mengalami kasus serupa untuk tidak ragu melapor. Kontak yang bisa dihubungi yaitu, langsung call 129 atau 085222206777.

Selain itu, masyarakat juga bisa menghubungi call center Kemenang di nomor 081255555644. "Negara akan hadir untuk melindungi," tandasnya.

Sebelumnya, pengacara santriwati yang menjadi korban Herry Wirawan, Yudi Kurnia mengungkap, ada sejumlah pengakuan para korban yang disampaikan kepadanya.

Salah satunya terkiat kehidupan sehari-hari di dalam pondok pesantren. Di tempat itu, para santriwati tidak sepenuhnya melakukan kegiatan belajar.

“Belajarnya tidak full 100 persen. Menurut keterangan korban, dia sebetulnya setiap harinya bukan belajar,” ungkap Yudi Kurnia diberitakan Tribunjabar.id, Jumat (10/12).

Sebaliknya, setiap hari mereka diperintahkan Herry membuat proposal. Poposal itu digunakan pelaku untuk mencari dan mengumpulkan sumbangan atas nama pesantren milik Herry.

Selain itu, para santriwati juga diperintahkan Herry mengerjakan pekerjaan rumah tangga. “Mereka itu setiap hari disuruh bikin proposal. Ada yang bagian ngetik, ada yang bagian beres-beres,” bebernya. (jpnn/zul)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: