Prihatin Wali Kota Portal Alun-alun, Warga: Kita Ingin Tak Ada Egoisme dan Arogansi Kekuasaan
Seratusan warga menggelar doa bersama dan aksi teatrikal di sekitar Jalan Pancasila Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Sabtu (4/12) malam.
Aksi dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas ditutupnya sejumlah akses masuk ke kawasan Alun-alun dan Taman Pancasila pada malam hari.
Ketua Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Kota Tegal (P2KAT), Anis Yuslam Dahda mengatakan pihaknya sengaja menggelar aksi itu untuk menguatkan perjuangan warga dan para pedagang di Kawasan Alun-alun Tegal.
Harapannya portal penutup jalur keluar masuk ke Alun-alun dibuka dan rambu larangan parkir di Jalan Pancasila dicopot. "Kita ingin jangan sampai ada egoisme dan arogansi kekuasaan. Tanpa menimbang kepentingan warga dan pedagang setempat."
Menurut Anis, P2KAT menilai, pembangunan di Kota Tegal harus diutamakan untuk kesejahteraan warganya. Tidak ada artinya jadi tempat yang indah dan nyaman, bahkan Wisata, tapi warganya kehilangan mata pencaharian dan bangkrut.
"Penutupan kawasan Alun-Alun Tegal setiap hari pukul 17.30-24.00 WIB dilakukan tanpa Perwal dan tanpa sosialisasi kepada warga," ujarnya.
Anis menyebut, kebijakan Pemkot Tegal itu, nyata-nyata menghambat akses keluar masuk warga dan mematikan usaha perdagangan. Bahkan ada warga yang meninggal dunia karena mobil ambulans terhalang portal.
"Surat sudah dilayangkan ke pihak terkait bahkan sampai diberitakan diberbagai media massa. Namun semuanya belum mampu mengubah keadaan," tandasnya.
Maka, imbuh Anis, pihaknya menggelar doa bersama atas kebijakan itu. Harapannya, nanti Portal itu segera dicabut. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: