Nglarisi Jajane Wonge Dewek, Cara Pemkab Tegal Ungkit Ekonomi Lokal di Tengah Pandemi Covid-19
Pemkab Tegal terus melakukan berbagai macam terobosan upaya pemulihan ekonomi lokal dengan menggerakkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ini dilakukan untuk kembali menggairahkan roda perekonomian masyarakat, pascamenurunnya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal.
Diinisiasi Bupati Tegal Umi Azizah, setiap pekan digelar bazar pekan jajan lokal secara bergiliran oleh kantor organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai ajang promosi produk lokal. Bazar jajanan produk UMKM yang dikemas sebagai ajang nglarisi jajane wonge dewek itu, sudah berjalan rutin empat bulan terakhir, dengan sasaran aparatur sipil negara (ASN).
Bupati Tegal, Umi Azizah, Kamis (18/11), mengatakan UMKM memiliki kontribusi penting dalam menopang perekonomian daerah. Sehingga penyelenggaraan bazar diharapkan akan menggairahkan kembali pelaku usaha untuk berkreasi, usai pandemi Covid-19 mulai mereda.
“Lewat bazar ini kita berikhtiar memacu semangat kawan-kawan UMKM untuk terus berproduksi. Selain ajang pengenalan produk ke ASN dan membiasakan mereka membeli produk lokal yang cita rasanya tidak kalah dengan makanan kemasan dari produk industri,” ungkap Umi.
Lebih detail lagi, Umi mengungkapkan, UMKM berkontribusi nyata mempercepat pemulihan ekonomi, karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja. “Kebangkitannya harus kita dorong dengan membeli dan berbelanja produk mereka, selain juga ikut mempromosikannya lewat media sosial.”
Umi mencontohkan program konten kreatif Jalabia atau Jualan Bareng Umi-Ardie sebagai salah satu strategi pemasaran produk UMKM, yang digagasnya bersama Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie melalui media sosial.
Menurutnya, transformasi pemasaran lewat platform digital seperti media sosial ataupun marketplace sudah menjadi keharusan di era sekarang. Selain murah karena tidak perlu membuat toko atau lapak untuk mendisplay produknya, imbuh Umi, berjualan di platform medsos dan marketplace juga sangat efektif dan mampu menjangkau pasar lokal serta nasional.
Pemkab Tegal, rinci Umi, akan terus berupaya mendorong percepatan transformasi pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi digital, termasuk literasi keuangannya. “Kita sudah jalin komunikasi dengan PT Kasyr yang di lantai satu Trasa CoworkingSpace. Mereka siap bantu fasilitasi UMKM kita go digital.”
Umi mengungkapkan ternyata benar tidak sedikit respon positif warganet yang kemudian memesan dan membeli produk yang dia pasarkan lewat akun medsos Humas Pemkab Tegal itu. Tak sedikit pesanan yang kemudian diterima para pelaku usaha, usai menyaksikan tayangan konten Jalabia.
Misalnya seperti yang disampaikan salah seorang pengrajin tempe lonjoran daun jati di Desa Margasari Kecamatan Margasari, Solikhin (46). Diakuinya dalam empat hari sejak unggahan usahanya ditayangkan Jalabia, sudah ada tambahan pesanan 100 lonjor tempe jati.
“Iya mereka memesan tempe produksi saya, setelah melihat tayangan di medsosnya Bu Umi borong tempe saya. Ada yang untuk hajatan dan mau dibawa ke Jakarta untuk oleh-oleh, karena unik katanya,” kata Solikhin.
Lain halnya dengan yang diungkapkan Mita (23), pemilik usaha pembuatan roti dan camilan kue brownies kering asal Desa Pangkah Kecamatan Pangkah. Dia mengaku senang tempat produksinya dikunjungi langsung Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie dan diulas lewat program Jalabianya.
“Alhamdulillah sangat senang bisa dibantu pemasarannya, insyaallah sangat bermanfaat. Di samping menambah semangat kami, para pelaku UMKM di Kabupaten Tegal,” tambah Mita.
Sejak diunggah akhir tahun 2020 lalu, papar Mita, sudah ada belasan produk UMKM yang diulas melalui program Jalabia ini. Menurutnya, adaptasi pelaku usaha untuk bertahan di masa paceklik akibat pandemi Covid-19, harus secepatnya dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: