Keren, Pemuda Lulusan S1 dan S2 UGM Pilih Kembangkan Peternakan Komunal di Desanya daripada Kerja Kantoran

Keren, Pemuda Lulusan S1 dan S2 UGM Pilih Kembangkan Peternakan Komunal di Desanya daripada Kerja Kantoran

Kiprah Dian Widianto (35), sarjana lulusan S1 dan S2 Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta jurusan pertanian ini patut diacungi jempol. Berbekal pendidikan dari universitas ternama di Tanah Air, dia tidak tergoda untuk bekerja kantoran.

Pemuda warga Desa Kemuning Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal itu justru tertarik mengaplikasikan ilmu akademisnya dengan menggeluti usaha tani ternak domba. Dia pun mulai merintisnya dengan membentuk Kelompok Tani Ternak Domba Berkah di 2019 lalu.

Dian lalu berinisiatif menghimpun warga yang memiliki ternak, baik domba maupun sapi untuk bersama-sama merealisasikan usaha peternakan berbasis komunitas. Memang bukan perkara mudah untuk mengubah pola pikir warga mengikutinya, karena mereka terbiasa dengan berternak secara individu.     

Namun, tekad Dian memajukan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat desanya melalui budidaya ternak ini, semakin menambah semangatnya untuk mewujudkan niatnya. Dian tak memungkiri dukungan anggota kelompok tani ternak sangat mempengaruhi perkembangan usahanya.

Usai berhasil mengumpulkan 19 orang dan sepakat membentuk kelompok tani ternak, Dian mengawali usahanya dengan menyewa lahan milik desa seluas 1.700 meter persegi. Lahan seluas itu ditanami rumput untuk pakan ternak-ternak anggotanya, yang mempunyai kandang di rumahnya masing-masing.

Saat ini, ungkap Dian, jumlah anggota Kelompok Tani Ternak Domba Berkah sudah mencapai 22 orang. Rata-rata per peternak mengelola 20 ekor kambing.

“Semuanya warga Desa Kemuning. Tapi, kami membuka diri jika ada yang mau bergabung atau mengikuti program kami ini. Gratis,” kata Dian.

Semekin bertambahnya ternak yang dikelola anggotanya, Dian mengakui, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pakannya. Diungkapkan Dian, saat ini pemenuhan kebutuhan pakan ternak baru bisa terpenuhi sekitar 10 persen dari pemanfaatan lahan yang terbatas.

Fokus usaha kelompoknya saat ini, rinci Dian, masih pada bibitan ternak, daging, dan pembuatan pupuk organik. Tidaklah mengherankan jika awalnya hanya mengelola 11 ekor domba, kini sudah berkembang menjadi 600 ekor domba dan 50 ekor sapi.

Kepala Desa (Kades) Kemuning, Supratman mengakui usaha yang dirintis Dian, sangat membantu peningkatan perekonomian warganya. Selain itu, para pemilik ternak juga bisa mengelola peternakannya dengan benar dan lebih menguntungkan.

Menurut Kades, lahan desa yang disewa kelompok Rp2 juta per tahun, juga sangat membantu pemanfaatan aset yang dimiliki desanya. Apalagi, nantinya juga akan dibuat kandang terpusat di lokasi tanah desa lainnya.

Sedangkan untuk pemenuhan pakan ternak anggotanya, saat ini tengah digagas untu memanfaatkan lahan-lahan warga. Sehingga diharapkan akan semakin menambah nilai ekonomi dan simbiosis antara warga, pemerintah desa, dan kelompok tani ternak.

“Setiap sebulan sekali diadakan pertemuan, sehingga semua persoalan yang ada bisa diselesaikan. Termasuk menyisihkan keuntungan untuk iuran kelompok guna pengembangan usaha berikutnya,” ungkap Supratman.

Kegigihan sejumlah warga Desa Kemuning yang dimotori Dian Widianto itupun sampai ke telinga Bupati Tegal, Umi Azizah. Bersama Kepala Dinas Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan, Khofifah, Bupati Tegal langsung mengunjungi kandang ternak komunal itu, Rabu (10/11) sore, lalu.

Sumber: