Tangki Pertalite Kilang Cilacap Terbakar, Biaya Impor BBM Tambah Mahal

Tangki Pertalite Kilang Cilacap Terbakar, Biaya Impor BBM Tambah Mahal

Biaya impor bahan bakar minyak (BBM) nasional diprediksi akan terdampak kebakaran tangki minyak di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan impor minyak Indonesia tercatat sebanyak 10,57 juta barel sepanjang Januari hingga Juli 2021. Jumlah itu meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,33 juta barel.

Dari sisi nilai, impor minyak pada paruh pertama tahun ini telah mencapai USD 6,18 miliar atau meningkat 48 persen dari sebelumnya USD 4,18 miliar pada semester I 2020. Kenaikan nilai impor itu terjadi akibat lonjakan harga minyak dunia.

"Selain berdampak terhadap kran impor BBM, insiden kebakaran tangki minyak di area kilang yang telah terjadi tiga kali tahun ini juga bisa memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021," kata Pengamat ekonomi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, Minggu (14/11).

Pertamina, lanjutnya, harus punya komitmen tinggi. Yang terpenting tidak abai dalam mengamankan seluruh aset penting. Terutama kilang dan tangki minyak. Caranya menerapkan sistem keamanan berlapis sesuai dengan standar internasional.

"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan lembaga independen," terang Fahmy.

Seperti diketahui, kebakaran di area Kilang Cilacap terjadi pukul 19.10 WIB, Sabtu (13/11). Kebakaran menimpa tangki 36 T-102. Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menegaskan insiden kebakaran tangki tidak berpengaruh terhadap produksi bahan bakar minyak di kilang tersebut.

"Dipastikan dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi. Jadi tidak ada shutdown. Sehingga tidak berpengaruh terhadap produksi," tegas Nicke. (rh/zul)

Sumber: