Tahun Depan Pajak Mobil Listrik 0 Persen, Buruan Pesan...

Tahun Depan Pajak Mobil Listrik 0 Persen, Buruan Pesan...

Pemerintah berencana memasukkan mobil listrik sebagai salah satu kendaraan bermotor penerima kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen tahun depan. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (12/11) kemarin.

"PPnBM itu sampai bulan Desember 2021, dan tentu akan kita evaluasi lagi dan tahun depan ada beberapa yang ingin kita dorong. Termasuk electric vehicle itu semua diharmonisasikan dengan PPnBM," kata Airlangga, Jumat (12/11/2021).

Airlangga menjelaskan rencana pemerintah untuk mengikutsertakan mobil listrik sebagai penerima PPnBM 0 persen bertujuan untuk menarik minat masyarakat.

"Mengingat, saat ini minat membeli masyarakat masih rendah lantaran harga jual mobil listrik yang mahal," ujarnya.

Dengan begitu, Airlangga berharap, melalui penerapan kebijakan tersebut dapat meningkatkan penjualan mobil listrik secara signifikan pada 2024 mendatang. "Jadi, di 2024 diharapkan sudah ada penjualan kendaraan listrik. Meskipun market sharenya masih terbatas," pungkasnya.

Dapat disampaikan, mobil listrik menjadi program pengembangan pemerintah menuju kendaraan yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan penggunaan mobil listrik ini, pemerintah bakal memberikan berbagai insentif.

Airlangga juga menyebut saat ini Indonesia menjadi negara nomor satu di ASEAN terkait perkiraan Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan investasi di sektor digital.

"Kita menjadi yang tertinggi di ASEAN dengan pertumbuhan (investasi sektor digital) sebesar 11 persen Compound Annual Growth Rate," kata Airlangga dalam Opening Ceremony Bulan Fintech Nasional (BFN) dan Indonesia Fintech Summit 2021.

Airlangga mencatat, tahun ini investasi di sektor digital Indonesia terus menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun dan telah mencapai 38,7 persen dari total investasi di ASEAN.

"Ini merupakan yang terbesar, baik di sektor e-commerce maupun fintech yang merupakan sektor yang paling cepat tumbuhnya dan diminati oleh para investor," ujarnya.

Menurut Airlangga, masifnya perkembangan investasi digital ini terjadi karena tingginya tingkat penetrasi penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia yang mencapai 76,8 persen. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar potensial terkait market digital, dengan menguasai 44 persen di ASEAN. (der/zul)

Sumber: