Di Brebes, Guru Honorer Bergaji Rp450 Ribu Sebulan Viral Jadi MuA

Di Brebes, Guru Honorer Bergaji Rp450 Ribu Sebulan Viral Jadi MuA

Kisah seorang guru honorer di Kabupaten Brebes yang memiliki kerjaan sampingan Make Up Artist (MuA) viral di media sosial (medsos). 

Kisah guru honorer yang diketahui bernama Min Ayatin Ainun Siha (26), warga Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo itu viral setelah kegiatan sehari-harinya mulai dari mengajar hingga menjadi MuA dibagikan di medoss. 

Melakui akun medsosnya, @Minha MuA, dirinya membagikan cerita kegiatan srhari-harinya. Yakni, kisahnya mulai dari berangkat ke sekolah untuk mengajar dari pagi hingga siang hari. Setelah mengajar, langsung ke lokasi untuk merias (makeup). 

Diketahui, Minha bertugas sebagai guru wiyata bhakti atau dikenal dengan sebutan Guru Tidak Tetap (GTT) alias guru honorer di SD Negeri 01 Cigadung Kecamatan Banjarharjo. 

Diungkapkannya, dirinya sudah bekerja sebagai guru SD sejak 2019 lalu di sekolah tersebut. Dirinya mengaku, menjadi guru di SD Negeri 01 Cigadung hanya mendapat gaji Rp450 ribu per bulan, dan tanpa tunjangan apapun. Bahkan, untuk mencukupi semua kebutuhannya, dia harus bekerja sebagai MuA. Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang dekorasi pengantin. 

"Saya ingin jadi guru itu sejak masih kuliah, dan saat ini mengajar di kelas 2. Sekarang masih honorer atau GTT. Gajinya Rp450 ribu kan bertahap dari awal saya mengajar sampai sekarang. Waktu pertama masuk Rp350 ribu. Tidak ada (tunjangan)," ungkapnya, Minggu (31/10). 

Diakuinya, untuk pekerjaan sampingannya tidak dilakukan setiap hari. Namun, jika ada klien yang meminta jasanya, dirinya langsung menuju lokasi. Sehingga, dia mengaku tidak merasa kelelahan meskipun menjalankan dua pekerjaan. 

"Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dan saya juga tidak merasa terlalu cape. Karena, make up dan mengajar tidak berbarengan, dan merias juga kalau ada job saja," ucapnya. 

Minha menjelaskan, dirinya melayani make up untuk pengantin, lamaran, wisuda, Kartinian, dan lainnya. Masing-masing make up harganya berbeda, bergantung pada jenis make up-nya. Untuk acara Kartinian pada siswa SD dirinya hanya memasang harga Rp25 ribu. Sedangkan untuk make up pengantin dirinya memasang harga Rp750 ribu. 

Sementara itu, Kepala SD Negeri 01 Cigadung Purwati Rahayu mengungkapkan, di sekolahnya ada 9 guru termasuk kepala sekolah. Ada enam guru kelas, dan dua guru mata pelajaran. Terdapat satu guru yang sudah PNS dan kepala sekolah, dan 1 guru PPPK. Sedangkan yang lainnya masih guru honorer. 

"Guru yang masih honorer digaji dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Karena jumlah siswa yang sedikit dan jumlah guru honorer yang banyak, maka paling tinggi kami memberikan honor Rp650 ribu per bulan. Untuk Mbak Minha itu Rp450 per bulan," katanya. 

Kepala sekolah menyadari, dengan penghasilan yang didapatkan guru honorer tersebut tidak akan cukup untuk biaya kehidupan sehari-hari. Sehingga, banyak guru honorer yang melakukan kerjaan sampingan, termasuk Minha. Menurutnya, selama kerjaan sampingan itu tidak mengganggu profesinya sebagai guru, pihaknya mempersilakan. 

"Alhamdulillah sampai saat ini kewajibannya sebagai guru tidak terganggu. Jadi kerjaan sampingan itu dikerjakan di luar jam dinas," ungkapnya. 

Dia menuturkan, sampai saat ini Minha belum masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai syarat untuk mendapatkan tunjangan kesejahteraan dari Pemkab Brebes. Menurut informasi, lanjut Purwati, Minha merupakan lulusan Sarjana Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dengan gelar S.Pd.MI. 

Sumber: