Pegawai KPK yang Dipecat Pernah Ikut Rapat di Hotel Mewah: Kalau Tak Dilaksanakan Melanggar Peraturan

Pegawai KPK yang Dipecat Pernah Ikut Rapat di Hotel Mewah: Kalau Tak Dilaksanakan Melanggar Peraturan

Mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono mengakui sempat mengikuti rapat kerja (raker) KPK yang diselenggarakan di hotel bintang lima semasa bertugas di lembaga antirasuah.

Ia menyatakan raker tersebut digelar awal 2021 ketika KPK dipimpin Firli Bahuri cs. Raker, kata dia, terpaksa dihadiri. Karena apabila tidak, dirinya bisa dianggap melanggar aturan.

"Ketika kami ikut pun dalam kapasitas melaksanakan surat tugas, kalau tidak dilaksanakan melanggar peraturan, itu pun hanya sekali di hotel di Bandung awal tahun 2021, di zaman pimpinan saat ini," kata Giri ketika dikonfirmasi, Sabtu (30/10).

Kendati demikian, Giri mengaku, konsisten mengkritik kebijakan kontroversial seperti raker mewah tersebut saat bertugas di KPK.

Kritik tersebut pun, menurut Giri, diduga menjadi biang keladi yang menyebabkan dirinya bersama 56 mantan pegawai KPK disingkirkan melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Ketika kami di dalam kami konsisten mengkritik pergeseran nilai ini, kita duga mereka tidak suka dengan sikap kita, sehingga kami disingkirkan lewat TWK," kata Giri.

Tak hanya perihal raker mewah, Giri dan kawan-kawan juga aktif mengkritik kebijakan lain seperti permintaan mobil dinas hingga pengajuan kenaikan gaji pimpinan.

"Praktik ini sangat lah tidak pantas dan tidak etis dilakukan saat pandemi dan ekonomi masyarakat sedang sulit. Biaya kegiatan tersebut uang rakyat, pertanggungjawabannya berat," tegas Giri.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut sejumlah pihak yang mengkritik raker mewah lembaga antirasuah di hotel bintang lima di Yogayakarta juga pernah ikut serta dalam kegiatan serupa di tahun-tahun sebelumnya.

Mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye KPK, Giri Suprapdiono adalah sosok yang disebut Ghufron. Ia mengatakan rapat kerja tahunan memang diikuti oleh seluruh pejabat struktural lembaga antirasuah tersebut.

"Semuanya diikuti oleh struktur, misalnya Pak Giri, dulu Deputi Dikmas (Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat), mereka juga ikut," kata Ghufron ditemui di lokasi penyelenggaraan Rapat Ortaka, Hotel Sheraton Mustika, Depok, Sleman, DIY, Kamis (28/10). (riz/zul)

Sumber: