SBY Disindir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, JK: Setiap Pemimpin Indonesia Miliki Cara Berbeda
Belakangan ini Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap disindir oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Salah satu yang disindir adalah sering rapat tapi tak menghasilkan keputusan.
Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) menyebut banyak keputusan diambil dalam rapat pada era kepemimpinan keduanya.
"Saya sebagai wakil presiden dari Presiden SBY dan Presiden Jokowi dan menteri dari zaman Gus Dur dan Ibu Megawati, perlu menjelaskan sesuai pengalaman saya selama di pemerintahan," ujar JK dalam keterangannya, Jumat (29/10).
Dia menyebut setiap pemimpin Indonesia memiliki cara kepemimpinan yang berbeda. Hal ini dialami JK saat mendampingi SBY dan Presiden Jokowi .
Menurut JK, masing-masing presiden tentu berbeda cara kepemimpinannya. Soeharto berbeda dengan Soekarno. Begitu pula BJ Habibie berbeda dengan Gus Dur. Termasuk Megawati Soekarnoputri yang gaya kepemimpinannya berbeda dengan SBY dan juga Jokowi.
"Tanpa bermaksud membandingkan antara Pak SBY dan Pak Jokowi. Masing-masing dalam mengambil keputusan dan cara rapat yang tiap tahun jumlahnya hampir sama. Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas," terang JK.
Menurutnya, di era SBY, beberapa keputusan penting diambil dalam rapat. Seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126 persen. "Ini terbesar dalam sejarah. Tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT," imbuhnya.
Begitu juga konversi minyak tanah ke LPG diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006. Sehingga defisit APBN terjaga dengan aman.
"Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet. Dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai," urainya.
JK juga menerangkan adanya rapat-rapat yang menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi. "Ini untuk mengatasi krisis ekonomi dunia pada 2008-2009, tanpa efek besar di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani," tuturnya.
Keputusan penting lainnya, lanjut JK, juga dicapai pada era SBY dalam bidang perdamaian atau penyelesaian konflik di Aceh. Keputusan ini disetujui melalui sidang kabinet.
Pada pemerintahan SBY, kata JK, langkah penanganan cepat tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia, menjadi keputusan penting yang diambil pada sidang kabinet.
"Pembentukan BRR yang berhasil merekonstruksi Aceh pasca tsunami. Demikian pula penanganan bencana alam Yogya dan Padang. Banyak lagi keputusan-keputusan yang tentunya diputuskan dalam sidang kabinet. Baik rapat terbatas ataupun paripurna," terangnya.
Hal yang sama juga terjadi pada era kepemimpinan Presiden Jokowi periode pertama dan kedua. Menurut JK, banyak keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat-rapat. Baik rapat terbatas ataupun paripurna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: