Terbang ke Tiga Negara, kok Jokowi Tak Gunakan Pesawat Kepresidenan BBJ? Kenapa...

Terbang ke Tiga Negara, kok Jokowi Tak Gunakan Pesawat Kepresidenan BBJ? Kenapa...

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (29/10) lalu. Dalam lawatan kali ini, Jokowi tidak menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, tapi menumpang pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 777-300ER.

Apa alasannya? Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menjelaskan pemilihan pesawat maskapai nasional ini mempertimbangan efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan juga protokol kesehatan (prokes).

Dengan menggunakan pesawat berbadan lebar, perjalanan selama 13 jam menuju Roma Italia, tidak perlu transit. Namun, jika menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, harus transit.

"Ini adalah kunjungan kerja pertama Presiden ke luar negeri selama masa pandemi COVID-19. Jadi kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan. Termasuk pertemuan tatap muka saat transit," jelas Heru di Jakarta, Jumat (29/10).

Menurutnya, jika Presiden dan rombongan harus transit, maka harus ada persiapan pelaksanaan protokol kesehatan harus dilakukan semaksimal mungkin. Seperti sterilisasi ruang tunggu, tes PCR untuk pramusaji di tempat transit. Begitu juga makanan dan minuman.

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah efisiensi anggaran. , Ada beberapa menteri yang ikut dalam kunjungan tersebut. Mereka turut serta dalam rombongan Presiden di dalam pesawat. Di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah berangkat terlebih dahulu ke Roma untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri.

Heru menekankan penggunaan anggaran menjadi perhatian. Setelah dihitung, jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan.

"Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri, harus berangkat terlebih dahulu ke Roma. Karena ada pertemuan tingkat menteri. Selain itu, juga mempersiapkan kedatangan Presiden. Setelah dari Roma menuju Glasgow, lanjut Abu Dhabi dan Dubai, mereka akan bergabung terus dalam satu pesawat," papar Heru.

Penghematan lainnya adalah rombongan yang tergabung dalam tim pendahulu ke Abu Dhabi dan Dubai, saat pulang ke Tanah Air akan bergabung dengan pesawat tersebut.

"Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama dalam kepulangan ke Indonesia. Jadi, mereka tidak membeli tiket pesawat komersial untuk kembali ke Tanah Air," ucapnya.

Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono telah menerapkan aturan protokol kesehatan ketat dalam penerbangan ke luar negeri ini.

"Ini penerbangan jarak jauh. Kita semua tahu COVID-19 masih ada. Bahkan di Eropa terjadi peningkatan. Karena itu, Sesmil menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini. Seperti harus menggunakan masker dan antarpenumpang minimal berjarak satu kursi," urainya.

Karena memuat rombongan dalam jumlah cukup banyak, pesawat yang digunakan adalah tipe Boeing 777-300ER. Selama digunakan Presiden dan rombongan, pesawat tersebut diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat. Secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI.(rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: