Masuk Musim Penghujan, Pemerintah Petakan Daerah Rawan Bencana
Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mulai memetakan daerah rawan bencana. Di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes rawan bencana banjir, rob dan longsor.
Di wilayah Brebes utara misalnya. Di Kecamatan Tanjung, Brebes, dan Losari rawan banjir dan rob. Kemudian di Brebes tengah yaitu Kecamatan Ketanggungan, Larangan, dan Kersana berpotensi banjir dan longsor.
Sedangkan di wilayah Brebes selatan yakni Kecamatan Salem, Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan dan Tonjong rawan longsor dan tanah bergerak atau retakan tanah. Sedangkan untuk angin puting beliung berpotensi terjadi di seluruh wilayah Brebes.
"Untuk itu, lewat apel gelar pasukan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan koordinasi antarpihak terkait dan para relawan dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam sehingga dapat cepat, tepat, dan optimal. Dan saat ini, kita sudah mulai mematekan daerah rawan bencana,” kata Bupati Brebes Idza Priyanti, usai apel gabungan kesiapsiagaan bencana, untuk mengecek kesiapan penanganan dan penanggulangan bencana alam jelang musim penghujan 2021, Jumat (29/10).
Dalam apel gabungan itu, dihadiri relawan, yang di antaranya Kodim 0713 Brebes, Polres, Dinkes, Dinsos, PMI, Damkar, Dinas PU, Satpol PP, Dishub, Basarnas, SAR, Linmas, serta segenap ormas relawan tanggap bencana.
Dijelaskannya, dalam penanganan bencana perlu sinergi dari seluruh pihak untuk menanggulangi bencana alam di Kabupaten Brebes. Pasalnya Brebes merupakan kabupaten terluas kedua dan penduduk terbanyak di Jawa Tengah (2 juta jiwa lebih), sehingga memerlukan antisipasi ekstra.
"Potensi bencana alam di musim penghujan lebih tinggi dibanding musim kemarau. Untuk itu, seluruh OPD terkait dan relawan lainnya harus lebih siap dalam membantu pemda di kondisi hujan ekstrem sampai akhir Desember mendatang," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengimbau kepada masyarakat Brebes untuk ikut berperan aktif membantu melakukan penanganan bencana dengan segenap kemampuan yang ada. Baik saat tahap pencegahan, saat bencana, maupun pascabencana.
"Untuk kewaspadaan dalam menghadapi bencana sangat penting untuk mengurangi resiko bencana, yaitu jatuhnya banyak korban jiwa," terangnya.
"Pemkab menyiapkan anggaran senilai Rp5 miliar untuk kebencanaan di tahun 2021 ini," jelasnya.
Sedangkan pencegahan terus dilakukan. Kegiatan reboisasi dari hulu ke hilir dan di hutan-hutan Perhutani yang rusak/gundul, serta penguatan Daerah Aliran Sungai (bendungan, talut, dan tanggul sungai).
Sementara itu, Dandim Brebes Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan sebagai Dansatgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kabupaten Brebes mengatakan, latihan gabungan menjelang musim penghujan ini untuk memelihara dan mengasah koordinasi, sinergi, dan ketepatan sehingga saat penanggulangan bencana nanti timnya dapat bekerja dengan cepat tetapi tepat serta pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.
"Penanganan bencana yang paling utama adalah mencegah jatuhnya korban jiwa dan menyelamatkan jiwa saat bencana," tukasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: