Usai Diguyur Hujan, Tambang Emas Longsor dan Tewaskan Enam Penambang

Usai Diguyur Hujan, Tambang Emas Longsor dan Tewaskan Enam Penambang

Sebuah insiden maut terjadi di sebuah lokasi penambangan emas. Sebanyak enam orang penambang ditemukan tewas di sana. 

Dikutip dari Antara, mereka merupakan penambang emas tradisional.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (28/10) diperkirakan sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu ada 11 orang yang sedang menambang emas di lokasi itu.

Enam penambang tewas di lokasi penambangan Desa Tumbang Torung, Bukit Santuai, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

“Informasi yang kami dapat, ada enam orang meninggal dunia. Semua sudah ditemukan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel di Sampit, Jumat (29/10).
 
Beberapa saat sebelum kejadian, lokasi tempat para korban mencari emas sedang dilanda hujan. Belum diketahui persis kronologi kejadiannya, tetapi diduga hujan menyebabkan tanah menjadi labil.

Tanah yang makin labil akibat diguyur hujan akhirnya longsor dan menimpa para penambang.

Dari 11 orang penambang, sebanyak enam orang tertimbun longsor, sedangkan lima orang lainnya selamat. Enam orang penambang yang tertimpa longsor itu berhasil ditemukan beberapa saat kejadian, tetapi sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Keenam korban meninggal tersebut yaitu Dibau (46) asal Desa Sungai Ubar, Ahmadi (39) asal Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga, MA Jimi asal Desa Sungai Ubar, Hendri (35) asal Desa Tumbang Boloi, Supiansyah (46) dan Edut asal Desa Dirung Kecamatan Murung.

Saat ini jenazah keenam korban masih di lokasi. Pihak kepolisian terdekat bersama pemerintah kecamatan setempat sedang menuju ke tempat kejadian yang lokasinya cukup jauh dan aksesnya sulit.

Berdasarkan sebuah aplikasi, Kecamatan Bukit Santuai berjarak sekitar 196 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan waktu tempuh sekitar enam jam. Namun, dalam kondisi hujan perjalanan bisa menjadi lebih lama karena sebagian jalan menjadi becek dan licin.

“Saat ini posisi jenazah masih di desa tersebut sambil menunggu pihak kepolisian yang meluncur dari Kuala Kuayan menuju lokasi kejadian.”

“Beberapa pihak keluarga juga sudah ada yang mendapat kabar tersebut,” kata Rihel. (ant/jpnn/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: