PDIP Gerah dengan Deklarasi Capres-Cawapres, Hasto: Sepertinya Ada yang Ingin Membelah Partai

PDIP Gerah dengan Deklarasi Capres-Cawapres, Hasto: Sepertinya Ada yang Ingin Membelah Partai

Munculnya deklarasi yang dilakukan sejumlah kelompok terhadap sosok calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) membuat PDI Perjuangan gerah.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut ada kelompok yang berusaha memanfaatkan isu terkait pemilu, dengan tujuan mengganggu tatanan internal partai.

Kelompok tersebut dinilai tidak memiliki etika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Sepertinya ada yang ingin membelah partai dan tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres," tegas Hasto dalam diskusi virtual, Rabu (27/10).

Dia menyebut aneh jika ada pihak yang mengangkat isu capres-cawapres. Sebab, tahapan pemilu belum diselesaikan oleh KPU.

"Wasitnya saja, KPU, belum menyusun tahapan pemilu. Tapi sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang," jelasnya.

PDIP, lanjutnya, tidak ingin ada pihak-pihak yang terburu-buru untuk urusan pemimpin. Sebab, masih ada hal lain yang perlu dibahas. Terutama terkait kebencanaan. Hal ini dinilai lebih penting dibandingkan isu capres-cawapres.

"Seperti persoalan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat banjir, tanah longsor yang sering terjadi. Kita, tak pernah belajar dari persoalan-persoalan bencana yang terjadi sebelumnya. Kalau terjadi bencana, baru semua heboh menganalisis akibat proses penggundulan hutan. Tetapi habis bencana selesai, dilupakan," terangnya.

Hasto menilai ada upaya mengangkat isu kampanye negatif. Bahkan fitnah terhadap PDIP. "Ada berbagai bentuk untuk men-downgrade. Ini karena elektoral PDIP di setiap survei selalu tertinggi," urainya.

Pihak-pihak yang dimaksud itu juga menyerang Presiden Joko Widodo dalam mengatasi isu pandemi COVID-19. Megawati pun diserang melalui isu Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (rh/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: