Fahri Hamzah Tak Cocok Jadi Jubir Jokowi, Pengamat: Saya Tanggung Jawab Secara Akademik
Fahri Hamzah dianggap tak cocok menggantikan Fadjroel Rachman sebagai juru bicara (jubir) Presiden Jokowi. Hal tersebut disampaikan merespon usulan eks Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah.
Hal itu diungkapkan pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing. Melalui akun Twitternya Febri mengusulkan agar Fahri Hamzah diangkat menjadi Jubir Presiden Jokowi.
“Fahri Hamzah tidak pas diposisi Juru Bicara Presiden menggantikan mas Fadjroel. Saya pertanggung jawabkan secara akademik,” kata Emrus dihubungi Pojoksatu.id, Selasa (26/10).
Menurut Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) itu, tidak pasnya Fahri Hamzah menjadi jubir Presiden dikarenakan orang partai.
“Soal kemampuan pak Fahri tidak bisa diragukan lagi, masalahnya dia orang partai. Kalau orang partai itu tidak akan bisa menjembatani antara kepentingan politik,” ujarnya.
Karena itu, Emrus menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk tidak memilih jubir yang berlatar belakang seorang politisi.
“Saya sampaikan, jangan sekali-kali seorang jubir presiden dari orang partai, karena jubir itu menjembatani berbagai kepentingan,” ucapnya.
Sementara itu, Istana sendiri masih belum memastikan siapa sosok yang akan menggantikan posisi Fadjroel Rachman sebagai Jubir Presiden.
Sampai saat ini, Presiden Jokowi juga masih belum memberikan arahan. “Sampai saat ini belum ada arahan Presiden,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin kepada wartawan, Senin (25/10).
Akan tetapi, Bey mengsinyalkan kemungkinan bisa jadi posisi Jubir Presiden ditiadakan.
“Di Istana sudah ada Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP,” sambungnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi melantik beberapa Duta Besar RI untuk beberapa negara sahabat, Senin (25/10). Total ada 16 dubes dilantik. Diantaranya Fadjroel Rachman, dan Rosan Roeslani sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS).
Kemudian Febriarn A Ruddyard ditunjuk sebagai Dubes PBB di Jenewa dan Armanatha Nasir menjadi Dubes PBB. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: