PDIP Sindir SBY 10 Tahun Banyak Rapat, Demokrat: Mohon Maaf, Pak Hasto Mungkin Kudet
PDIP menegaskan model kepemimpinan Presiden Joko Widodo berbeda dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama memerintah 10 tahun, tepatnya 2004 hingga 2014, SBY disebut lebih banyak mengadakan rapat. Namun, tidak mengambil keputusan.
"Berbagai apresiasi sudah ditunjukkan oleh Presiden Jokowi. Kita sebagai partai pengusung ikut bangga. Bagaimana Pak Jokowi yang turun ke bawah, melihat akar persoalan pokok dari COVID-19. Kemudian mencari solusi menyeluruh dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan yang menyeimbangkan antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin," ujar Sekjen DPP Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Jumat (22/10).
Menurutnya, Jokowi punya kelebihan dibandingkan Presiden RI sebelumnya. "Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction. Mengadakan rapat kabinet terbatas, lalu diambil keputusan. Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," paparnya.
Keputusan yang dihasilkan itu, selanjutnya dijabarkan dalam perspektif koordinasi antara pusat dan daerah. Dia mencontohkan Jokowi bersama jajaran kabinetnya seperti Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, adalah satu kesatuan tim negosiator untuk mendapatkan vaksin.
"Tidak hanya itu, kerja sama juga didorong kemampuan nasional untuk mampu memproduksi vaksin sendiri," imbuhnya.
Percepatan gerakan vaksinasi dilakukan seluruh elemen negara, dan seluruh kementerian. Hasto menyebut yang sangat aktif adalah TNI-Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN). Ketiga institusi itu bahkan melakukan terobosan vaksinasi door to door.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Demokrat Herman Khaeron menyatakan PDIP diminta menyadari ada peran pemimpin sebelumnya.
"Hasto boleh saja memuji pujaannya. Tetapi mesti menyadari bahwa tidak ada keberhasilan saat ini tanpa peran pemimpin sebelumnya," ujar Herman.
Menurutnya, SBY tidak pernah membandingkan kepemimpinan. Justru, lanjutnya, SBY berterima kasih kepada presiden sebelumnya.
"Kepemimpinan Pak SBY sangat dirasakan kehadirannya oleh masyarakat Indonesia. Selain aktif di dunia internasional dan membanggakan, beliau tanpa mencemooh presiden sebelumnya," urai Herman.
SBY, kata Herman, berhasil mengatasi dampak krisis ekonomi dunia hingga menjadi negara G20. "Pak SBY juga berhasil melunasi utang IMF, menaikkan pendapatan per kapita masyarakat, mampu mengatasi dampak krisis ekonomi dunia, dan Indonesia menjadi negara G20," ucapnya.
Herman lantas menyindir balik Hasto. Dia menyebut Hasto kekurangan informasi terkait kepemimpinan SBY selama 10 tahun. "Mohon maaf, Pak Hasto mungkin kekurangan informasi terkait selama 10 tahun Pak SBY menjabat presiden," pungkasnya. (rh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: