Presiden China Xi Jinping Akan Rebut Kembali Taiwan, Taiwan Tegaskan Siap Berperang
Presiden China, Xi Jinping menyatakan janjinya untuk mewujudkan penyatuan kembali Taiwan. Namun kali ini Xi tak menyebutkan penggunaan kekuatan militer.
Janji itu disampaikan Xi setelah negaranya mengerahkan ratusan pesawat tempur memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan, termasuk jet tempur dan pesawat pengebom nuklir.
Xi mengatakan rakyat China memiliki tradisi mulia dalam menentang separatisme.
"Separatisme kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar untuk mencapai penyatuan kembali tanah air dan bahaya tersembunyi paling serius bagi pembaruan nasional," katanya, dalam pidato memperingati revolusi penggulingan dinasti kekaisaran terakhir pada 1911, di Balai Besar Rakyat China, Beijing, Sabtu (9/10), seperti dikutip dari Reuters.
"Tugas sejarah untuk menyatukan kembali ibu pertiwi harus dipenuhi, dan pasti akan dipenuhi," sambungnya.
Taiwan yang menjalankan pemerintahan demokratis terus mendapat tekanan militer dan politik dari China. Namun wilayah yang dipimpin Presiden Tsai Ing Wen itu bertekad mempertahankan kebebasan mereka.
Angkatan Udara China mengerahkan hampir 150 pesawat tempur selama 4 hari berturut-turut mulai 1 Oktober.
Taiwan menegaskan siap berperang dengan China. Untuk mempersiapkan diri, mereka meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen di tengah peningkatan provokasi militer China.
"Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin jika China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita," ujar Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, dalam wawancara dengan ABC dikutip, Selasa (5/10).
Wawancara ini dilakukan di tengah peningkatan provokasi militer China di Selat Taiwan. Sejak akhir pekan lalu, China mengerahkan puluhan jet tempur ke wilayah udara Taiwan. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: