Wabup Brebes Narjo Sebut Penanganan Stunting Perlu Aksi Konvergensi

Wakil Bupati Brebes Narjo menyebutkan bahwa penanganan percepatan penurunan angka stunting perlu aksi konvergensi. Di antaranya dalam bentuk rembug stunting. 

"Lewat forum rembug stunting, permasalahan dan solusi bisa didapatkan titik temu yang diharapkan. Karena jalinan kerja sama dan koordinasi berjalan sinergi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes," ungkap Narjo saat membuka Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Brebes 2021 di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Brebes, belum lama ini. 

Dijelaskannya, upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes tidak lain mengacu pada aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang tercantum pada strategi nasional percepatan pencegahan anak kerdil (stunting). 

Saat ini, kata dia, angka stunting di Kabupaten Brebes masih 12 persen dari 75 persen angka balita yang dipantau. 

"Ini artinya, dari 75 persen balita yang dipantau atau yang datang ke posyandu, terdapat 12 persen yang stunting," jelasnya. 

Karenanya, lewat rembug stunting diharapkan bisa menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan lintas sektor, antar tingkatan pemerintah dan masyarakat. Pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting juga bisa dilakukan secara bersama-sama yang diputuskan dalam rembug stunting. 

"Dengan rembug stunting kita harapkan mendapatkan komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting. Sebab stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak secara fisik semata tapi juga berdampak pada perekonomian dan kemajuan suatu daerah di masa depan," ucapnya. 

"Dan saya banyak ucapkan terima kasih kepada OPD, camat, kepala desa, para pelaku usaha, hingga elemen masyarakat lainnya, yang turut berkontribusi pada penurunan stunting di Kabupaten Brebes," pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: