Tantang Gatot Nurmantyo Buktikan TNI Disusupi Komunis, Mantan Danjen Kopassus: Jangan Membuat Gaduh

Tantang Gatot Nurmantyo Buktikan TNI Disusupi Komunis, Mantan Danjen Kopassus: Jangan Membuat Gaduh

Pernyataan bahwa TNI telah disusupi komunis yang dikatakan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dinilai terlalu mengada-ada. Gatot pun diminta untuk membuktikan ucapannya.

"Kita harus punya fakta yang kuat. Apa sih yang disebut disusupi? Siapa yang menyusupi? Di mana disusupi? Kita harus melihat apa indikatornya. Apakah karena patung dipindahkan itu sebagai indikator? Mari kita kaji secara akademik," ujar Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9).

Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan tolok ukur institusi disusupi PKI harus dikaji mendalam. Tidak bisa begitu saja menyatakan TNI disusupi PKI tanpa fakta yang jelas.

"Apalagi TNI disusupi yang dikatakan PKI. Tentunya harus kaji lebih mendalam. Jangan membuat gaduh saat sekarang negara sedang fokus menanggulangi penyebaran COVID-19 dan mengejar pertumbuhan ekonomi," imbuh Sekjen DPP Partai Golkar tersebut.

Dia meminta Gatot membuktikan indikator bahwa TNI disusupi PKI. Pembuktian penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang valid.

"Itu yang harus dibuktikan. Kita ingin klarifikasi. Kita ingin ada pembuktian. Sehingga masyarakat juga terinformasikan kalau itu betul indikatornya apa? Faktanya apa," terang Lodewijk.

Lodewijk menegaskan TNI juga sudah memiliki proses rekrutmen yang jelas kepada seluruh prajuritnya. Mulai dari pewira, bintara hingga tamtama. Menurutnya proses rekrutmen itulah yang bisa mencegah masuknya paham komunisme dalam tubuh TNI.

"Kalau saya melihat proses rekrutmen prajurit TNI, ada namanya tes ideologi. Orang diwawancarai, ditanya tentang masalah-masalah seperti itu. Jadi sistemnya sudah ada. TNI sudah mendeteksi dari awal di proses rekrutmen. Kemudian juga di satuan ada namanya pembinaan. Jadi ada proses seleksi alam," tutupnya. (rh/zul)

Sumber: