Tuding Pengkritiknya Langganan Film Porno, Mahfud MD Berpotensi Tuai Kritik Kembali

Tuding Pengkritiknya Langganan Film Porno, Mahfud MD Berpotensi Tuai Kritik Kembali

Mahfud MD yang menuding pengkritiknya berlangganan film porno adalah sesuatu yang berlebihan. Tudingan yang disampaikan menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini kepada netizen yang mengkritik kicauannya di Twitter dinilai terlalu remeh temeh.

Penilaian itu muncul dari Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. 

"Terlalu remeh sekelas menko merespon pembicaraan publik, terlebih membalas dengan perbandingan yang tidak sopan,” ucap Dedi dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/8).

Tudingan Mahfud tersebut dia sampaikan saat berbincang dengan publik figur, Daniel Mananta, dalam siaran langsung di Instagram.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud menuduh pengkritiknya memiliki kebiasaan menonton yang lebih buruk, karena berlangganan film porno. Sedangkan dirinya mengaku hanya sekedar kebetulan melihat sinetron Ikatan Cinta yang ditonton istrinya menayangkan adegan penangkapan salah seorang pemeran oleh polisi, sehingga dirinya tertarik membicarakannya di akun Twitter pribadinya.

"Saya ingin menyampaikan pesan (di Twitter saya), kok ada ya orang ngaku saya yang membunuh langsung dihukum," ujar Mahfud dalam perbincangannya dengan Daniel Mananta, Selasa siang (17/8).

Akan tetapi, Dedi justru memandang kritik terhadap pejabat pemerintahan seharusnya mampu disikapi dengan bijaksana, bukan malah baperan dengan melontarkan kalimat kurang sopan yang akan menimbulkan polemik kembali di kalangan masyarakat.

"Padahal beliau intelektual, respon beliau berpotensi menimbulkan kritik kembali," tandasnya. (rmol.id/ima)

Sumber: