Kasus di Daerah Meningkat Lagi, Kapolri Minta Perbatasan Kota/kabupaten Diperketat
Sejumlah daerah mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Untuk itu, pos penyekatan perbatasan diminta untuk diperketat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta agar daerah mengoptimalkan pos penyekatan. Agar pandemi COVID-19 dalam dikendalikan.
Dia mencontohkan tingginya mobilitas masyarakat di berbagai sektor menyebabkan angka terkonfirmasi positif COVID-19 di Bangka Belitung mengalami kenaikan. Tingginya mobilitas, karena masyarakat menganggap PPKM Darurat maka PPKM telah selesai dan tidak penyekatan di dalam kota, antar kota dan Provinsi.
“Hal ini mengakibatkan mobilitas masyarakat menuju dan keluar Babel meningkat dalam satu bulan terakhir. Padahal masih ada PPKM Level untuk kebijakan selanjutnya,” katanya dalam keterangannya usai rapat evaluasi penanganan dan pengendalian COVID-19 bersama Forkompimda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikutip laman resmi Polri, Minggu (15/8).
Karenanya, Sigit meminta agar Forkompimda kembali mengoptimalkan pos penyekatan di titik-titik perbatasan antar Kecamatan, Kabupaten, dan Kota hingga antar Provinsi. Tidak hanya itu, operasi yustisi di tempat keramaian maupun di sentra ekonomi yang dilakukan pelonggaran juga perlu ditingkatkan.
“Untuk mengurangi mobilitas potensi penularan,” tandasnya.
Upaya itu, lanjut mantan Kabareskrim ini, juga harus diiring dengan sosialisasi masif kepada masyarakat terhadap protokol kesehatan dan kebijakan PPKM yang sedang dijalankan.
“Modal dasarnya, tekan kasus COVID-19 dengan strategi pengendalian yang memperhatikan keseimbangan antara penyekatan (mengurangi mobilitas) dan pelonggaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbaunya.
Di sisi lain, Kapolri meminta agar Forkompimda aktif menyampaikan kepada masyarakat yang memilih melakukan isolasi mandiri agar bergeser ke tempat isolasi terpadu atau isoter yang telah disiapkan. Hal tersebut penting, karena di isoter telah disiapkan segala fasilitas termasuk tenaga kesehatan yang baik.
“Isoter yang sudah disiapkan tentunya punya tenaga kesehatan cukup dan pengawasan perawatan yang lebih baik dibandingkan isoman. ini harus dilaksanakan sehingga masyarakat yang dirawat bisa betul-betul sembuh dan risiko penularan akibat isoman yang tidak terdeteksi bisa dihindari,” pintanya.(gw/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: