Setuju Tes Keperawanan Kowad Dihapus, DPR: Mereka Menjaga Pertahanan Bukan Persembahkan Keperawanan
Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut setuju dengan penghapusan tes keperawanan untuk calon anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Dia menilai tidak ada relevansi keperawanan dengan fungsi prajurit TNI.
"Menurut saya, tidak ada relevansinya tes keperawanan dengan memberi diri menjadi abdi negara. Mereka memberi diri untuk menjaga pertahanan dan berada di garis depan perlindungan masyarakat, bukan untuk mempersembahkan keperawanan mereka kepada negara," ujar Hillary dikutip fraksi Nasdem, Sabtu (14/8).
Legislator NasDem itu menilai tes keperawanan aneh dan diskriminatif. Menurutnya, tes yang serupa tidak dilakukan dalam seleksi prajurit pria.
"Buat saya, selama wanita menjadi TNI, tidak ada hubungannya dengan memberikan keperawanannya kepada negara dan keperawanan anggota TNI tidak dibutuhkan negara. Tidak ada relevansinya mengutak-atik privasi dan harga diri seorang calon abdi negara," ujarnya.
Hillary mengatakan tes tersebut hanya membuang waktu. Dia menyarankan agar tes itu diganti dengan kesehatan yang lebih lengkap.
"Buat saya membuat tes keperawanan itu hanya buang waktu, buang tenaga dan buang anggaran. Lebih baik dialihkan menjadi tes yang lain yang relevan seperti tes kesehatan lengkap, tes HIV, tes imun setelah vaksin, dan masih banyak lagi," tandas Legislator NasDem tersebut.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa memutuskan menghilangkan tes keperawanan dalam seleksi calon Korps Wanita TNI AD (Kowad). Komisi I DPR RI mendukung keputusan tersebut.
"Ini bukti TNI, khususnya Angkatan Darat aspiratif terhadap perspektif gender. TNI AD mendengar masukan dari masyarakat," tegas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid di Jakarta, Kamis (12/8).
Menurutnya, tes keperawanan dianggap sudah tidak relevan bagi calon prajurit. Selama ini tes keperawanan di lingkungan TNI selalu menjadi polemik.
Meski begitu, Meutya setuju jika TNI AD melakukan pemeriksaan penyakit yang ada pada alat kelamin. Karena prajurit harus memiliki kesehatan prima. Dia meminta tes yang sama juga harus diberlakukan bagi calon prajurit laki-laki. (khf/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: