Seribu Gerai Vaksinasi Dianggarkan Fantastis Rp18 Miliar, Pemkot Tegal Dianggap Hambur-hamburkan Uang

Seribu Gerai Vaksinasi Dianggarkan Fantastis Rp18 Miliar, Pemkot Tegal Dianggap Hambur-hamburkan Uang

Anggota DPRD Kota Tegal mengkritik keras anggaran program seribu gerai vaksinasi yang dialokasikan Pemkot Tegal Rp18 miliar. Kritikan keras itu disampaikan saat rapat kerja kebijakan penganggaran penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Selasa (10/8) lalu.

Rapat kerja yang berlangsung sejak siang sampai menjelang Maghrib itu dipimpin Ketua DPRD, Kusnendro bersama kedua wakilnya, Habib Ali Zaenal Abidin dan Wasmad Edi Susilo. Rapat dihadiri Fraksi-fraksi DPRD, Sekretaris Daerah Johardi yang mewakili Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam sikap politik yang disampaikan, Wakil Ketua Fraksi PAN Nur Fitriani mengatakan Fraksi PAN menilai Pemkot Tegal tidak sensitif di saat masyarakat sedang merasa lapar, karena terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Anggaran menghambur-hamburkan uang dan nyatanya tidak semua orang (Kota Tegal, Red.) tervaksin,” tegas Fitriani.

Anggaran program seribu gerai vaksinasi yang dikritik keras misalnya pengadaan sarana dan prasarana Rp9,2 miliar dan sewa perlengkapan Rp2 miliar. Sementara untuk pengadaan bahan pangan keluarga terdampak Rp1,9 miliar.

“Harusnya Pemkot Tegal lebih arif dalam penggunaan anggaran program seribu gerai vaksinasi ini,” ungkap Fitriani.

Senada, Fraksi PKS menilai anggaran program seribu gerai vaksinasi sangat fantastis. “Kenapa tidak memanfaatkan gedung yang ada? Apa harus wah seperti itu? Masyarakat sedang lapar, Pak. Ini untuk makan dan minum saja Rp2,2 miliar. Jika dibagikan kepada masyarakat kan mereka senang, menerima bantuan yang lebih banyak,” ungkap Wakil Ketua Fraksi PKS, Bayu Arie Sasongko.

Bayu mengemukakan sekalipun program seribu gerai vaksinasi menimbulkan efek domino untuk tujuan pemulihan ekonomi, tetapi tidak sebesar yang diharapkan. Berbeda jika untuk bantuan sosial.

“Untuk ube rampe, ini luar biasa (anggarannya). Kira-kira seperti apa, bagaimana manajemen anggaran yang dilakukan? Jika JPS diperbesar, yang menikmati warga,” jelas Bayu.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Sutari menyatakan anggaran Rp9,2 miliar untuk pengadaan sarana dan prasarana program seribu gerai vaksinasi perlu dijelaskan secara utuh, untuk apa saja pembelanjaannya.

Termasuk, anggaran makan dan minum Rp2,2 miliar. Hal ini mengingat waktu efektif Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 tinggal empat bulan.

Penggunaan anggaran ini tidak boleh main-main. “Melihat anggaran besar, saya nlektek. Semoga bisa dilaksanakan sesuai,” ujar Sutari.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKB, Eko Susanto mempertanyakan aturan wajib vaksin. Eko menanyakan dasar kebijakan tersebut. “Apa sesuai aturan di atasnya?” tanya Eko.

Sedangkan Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Moh Sefrudin mendorong semua dibicarakan dengan baik dan duduk bersama. “Saya lihat, Pemkot Tegal juga ingin yang terbaik,” jelas Sefrudin.

Sumber: