Rela Pendapatan Menurun Demi Taati Prokes, Pedagang Pasar di Pati Diacungi Jempol Ganjar

Rela Pendapatan Menurun Demi Taati Prokes, Pedagang Pasar di Pati Diacungi Jempol Ganjar

Sejak pandemi melanda, Pasar Puri Baru melakukan penataan. Ratusan pedagang yang biasanya jualan di dalam pasar, semuanya dikeluarkan dan diminta berjualan di jalanan area pasar.

Lebih dari 100 pedagang yang dikeluarkan ke luar pasar. Mereka jualan di jalan dengan menjaga jarak antara pedagang satu dengan lainnya. Mereka tidak boleh keluar dari lapaknya, dibatasi oleh gambar kotak-kotak dari cat putih.

Suasana di Pasar Puri Baru Kabupaten Pati pun kini tidak seperti biasanya. Pasar yang setiap hari ramai dan berjubel, kini tampak lengang dan tertata.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengar kabar penataan pasar itu langsung bertolak ke Pati, Selasa (10/8). Di sela kunjungan kerjanya memantau penanganan Covid-19 di daerah itu, Ganjar menyempatkan diri mampir ke Pasar Puri Baru Pati.

"Lho njenengan ngopo, Bu, kok jualan di luar. Ini kenapa dikotak-kotak," tanya Ganjar pada beberapa penjual.

"Ini diatur, Pak pasarnya, biar nggak kena Covid. Makanya diatur jaraknya, biar nggak kerumunan," jawab beberapa pedagang.

Ganjar pun terlibat obrolan gayeng dengan para pedagang di pasar itu. Tidak hanya ngobrol, Ganjar juga memborong sejumlah dagangan yang dijajakan. Terlihat ia membeli jahe, pisang, dawet, tape, siwalan dan lain sebagainya. Tentu saja, hal itu membuat para pedagang semringah.

"Kenapa kok senang sekali, emangnya sepi pembeli ya, Bu?" tanya Ganjar.

Pada Ganjar, para pedagang mengakui jika selama pandemi pendapatan mereka menurun. Apalagi setelah pasar ditata, hasil penjualan tidak seperti biasanya.

"Tapi tidak apa-apa, Pak, yang penting sehat," kata mereka.

"Njenengan pancen top," timpal Ganjar.

Salah satu pedagang di Pasar Puri Baru, Hana mengatakan, sejak pandemi, pasar tempatnya berjualan ditata. Pedagang dikeluarkan ke jalanan agar tidak terjadi kerumunan.

"Ya pendapatan menurun, tapi tidak apa-apa yang penting sehat. Lha sekarang virusnya seperti ini, pedagang kan bahaya karena bersentuhan dengan orang terus. Kalau kita disebut pasrah ya pasrah, tapi kan harus tetap berusaha," kata penjual tahu ini.

Hal senada disampaikan Musaikah, pedagang sembako di pasar itu. Kalau diminta memilih, ia memilih pasar dikembalikan seperti kondisi semula.

Sumber: