Peringatan Presiden Jokowi: Hati-hati, Kasus Corona Bergeser ke Enama Provinsi Ini
Sejumlah provinsi di luar Jawa-Bali mengalami lonjakan COVID-19. Presiden Joko Widodo meminta agar agar pergeseran kasus ini direspons cepat.
Wilayah luar Jawa-Bali menjadi sorotan Jokowi, karena sejak 25 Juli lalu mulai ada peningkatan kasus COVID-19. Dia mencatat sejumlah daerah di luar Jawa-Bali berkontribusi 13.200 kasus COVID-19 kasus baru secara nasional.
Dia menyebut kenaikan kembali terjadi pada 6 Agustus 2021 ke angka 21.374 kasus. Dia meminta agar kenaikan dalam 2 minggu terakhir tersebut direspons cepat.
"Jumlah tersebut semakin meningkat pada awal Agustus. Lihat per 1 Agustus. Angkanya naik menjadi 13.589. Saya perintahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan pangdam, kapolda, danrem, dandim, kapolres agar segera merespons secara cepat angka-angka tersebut yang tadi saya sampaikan," ujar kata Jokowi, Minggu (8/8).
Lonjakan COVID-19 yang menjadi atensi terjadi pada 6 provinsi di luar Jawa dan Bali. Salah satunya Provinsi NTT.
"Hati-hati. Ini yang lima provinsi yang tinggi-tinggi di 5 Agustus lalu. Kaltim kasus aktif yang ada 22.529, Sumut 21.876, Papua 14.989, Sumbar 14.496, Riau 13.958, itu hari Kamis," kata Jokowi.
Provinsi Sumbar, Sumut, dan Riau yang juga mengalami lonjakan COVID-19 pada Jumat (6/8) lalu. Meski dua provinsi lainnya menurun, namun potensi naik-turun masih bisa terjadi.
"Sumut naik menjadi 22.892. Lalu, Riau naik 14.993, Sumbar juga naik 14.712. Yang turun Kaltim dan Papua. Tapi tetap hati-hati," ucapnya.
Khusus NTT, Jokowi menyampaikan kasus Corona di provinsi tersebut mendadak tinggi. Dari awalnya 886 kasus pada 1 Agustus, melonjak menjadi 3.598 kasus pada 6 Agustus lalu.
"Yang perlu hati-hati NTT. Naiknya cepat sekali. Tolonh ini harus direspons secara cepat," tegasnya.
Sebelumnya, World Health Organization (WHO) melaporkan sejak 26 Juli-1 Agustus, 24 provinsi di Indonesia tercatat mengalami lonjakan kasus COVID-19. Kelima provinsi itu mengalami lonjakan di atas 50 persen, yakni Gorontalo, Aceh, Sulawesi Tengah, Riau, dan Bengkulu. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: