Dirumahkan Selama PPKM, Buruh Pabrik di Pemalang Ingin Jualan Nasi Uduk Setelah Dapat Bantuan Beras

Dirumahkan Selama PPKM, Buruh Pabrik di Pemalang Ingin Jualan Nasi Uduk Setelah Dapat Bantuan Beras

Sebanyak 400 orang buruh pabrik garmen di Pemalang terpaksa tidak bisa melanjutkan pekerjaannya selama penerapan PPKM level 4 di Pemalang. 

Salah seorang di antara mereka, Nur Kalem (53), sempat mencurahkan isi hatinya akan berjualan nasi uduk agar bisa bertahan selama menganggur. 

Rencana itu muncul di pikiran Nur setelah menerima bantuan beras dan sembako dari Pemkab Pemalang. 

“Saya dirumahkan oleh perusahaan sejak tiga minggu lalu. Dengan adanya bantuan beras dan sembako ini alhamdulillah bisa membantu untuk membuka usaha kecil-kecilan,” ucap Nur usai menerima bantuan sosial di Mapolres Pemalang, Jumat (6/8)

Nur bilang ingin berjualan nasi uduk di depan rumahnya di Desa Bandelan Kecamatan Taman agar tetap berpenghasilan. Terlebih dia harus memenuhi kebutuhannya sendiri karena sudah tidak ada lagi suami yang membantunya. 

“Suami saya sudah tidak ada, saya tinggal bersama seorang anak, menantu dan cucu di rumah, hasil jualan nantinya untuk membeli susu cucu saya,” ujarnya. 

Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho pun mendukung apa yang direncanakan Nur. Bahkan dia berniat untuk ikut membeli dan mencoba nasi uduk jualanya. 

Terkait bansos dari pemerintah itu sendiri, menurut Ronny, akan terus digulirkan selama penerapan PPKM untuk memberikan motivasi kepada warga kurang mampu dan terdampak, agar tetap produktif di masa pandemi.

Seperti halnya bantuan terhadap karyawan pabrik yang dirumahkan karena PPKM. Bantuan siang itu diberikan secara simbolis terhadap 20 buruh, dan salah satunya adalah Nur Kalem. 

“Selama PPKM di tengah pandemi, kami melaksanakan mapping untuk mendata warga kurang mampu dan terdampak di Kabupaten Pemalang,” pungkas kapolres. (sul/ima)

Sumber: