Blak-blakan Ungkap Fakta Baru dan Kronologis Sumbangan Rp2 T, Kapolda Sumsel Sebut Perantaranya
Kegaduhan yang ditimbulkan dari sumbangan Rp2 triliun yang kini tak ada kejelasannya masih menjadi fokus pembahasan banyak pihak.
Atas hal ini, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri terpaksa meminta maaf terkait kegaduhan sumbangan Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio.
Dikutip dari Pojoksatu, sumbangan itu diserahkan secara simbolis oleh anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti, pekan lalu.
Ternyata, ada orang lain yang menjadi perantara selain Prof Hardi Darmawan yang tidak lain adalah dokter pribadi keluarga Akidi Tio.
Orang tersebut tidak lain adalah Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy.
Eko bercerita, semua itu berawal saat ia dihubungi Lesty yang menyebut akan ada sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Sumbangan itu nantinya akan disampaikan melalui Prof Hardi Darmawan.
“Kami bertiga. Saya, Kadinkes dan Hardi. Prof Hardi menyampaikan sumbangan itu kepada saya pribadi untuk diberikan kepada masyarakat Sumsel yang terdampak Covid-19,” bebernya.
Eko mengaku, dirinya percaya karena mengakui bahwa dirinya sebelumnya mengenal keluarga almarhum Akidi Tio.
Terutama Ahong, yang merupakan anak pertama Akidi Tio yang dikenalnya saat bertugas di Aceh.
Ketiganya lantas dilanjutkan dengan komunikasi dan pertemuan dengan anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti.
Dalam komunikasi itu, Heriyanti meyakinkan bahwa uang sumbangan itu benar-benar ada.
Akan tetapi, bentuknya bukan uang tunai. Melainkan dalam bentuk cek.
Kemudian, lanjut Eko, ia memerintahkan anak buahnya untuk membentuk tim khusus untuk mencari kebenaran dana tersebut.
“Belakangan diketahui dana tersebut belum ada,” ucapnya. (Pojoksatu/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: