Terdampak Banjir, 100 Rumah di Ketanggungan Terima Bantuan RTLH

Terdampak Banjir, 100 Rumah di Ketanggungan Terima Bantuan RTLH

Sedikitnya ada 100 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Ketanggungan yang tahun ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui program aspirasi Anggota DPR RI Paramitha Widya Kusuma. 

Bantuan yang mencapai Rp20 juta per RTLH itu diperuntukan warga yang berada di Kecamatan Ketanggungan. 

Seperti diketahui, data dari Dinas Pemukiman Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Dinperwaskim) Brebes, total ada 460.841 rumah di Kabupaten Brebes, 44.053 rumah di antaranya tidak layak huni. 

Kecamatan Ketanggungan sendiri merupakan salah satu wilayah paling banyak RTLH-nya yakni mencapai 5.466 unit. Sedangkan jumlah paling sedikit di Kecamatan Salem dengan jumlah 742 unit. 

"Karena memang di wilayah Ketanggungan ini merupakan wilayah yang cukup banyak RTLH. Apalagi, kemarin sempat terdampak banjir, sehingga bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban mereka dalam merenovasi rumah mereka," ujarnya. 

Diketahui, program lainnya yang sedang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat berupa kegiatan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). 

Sedikitnya ada empat kecamatan di Kabupaten Brebes yang masuk dalam kegiatan Kotaku. Yakni, Kecamatan Brebes (Kelurahan Limbangan Wetan dan Desa Randusanga Kulon), Kecamatan Wanasari (Desa Pesantunan) dan Kecamatan Larangan menerima bantuan masing-masing Rp1 miliar. 

"Kita harapkan dengan kegiatan Kotaku ini masyarakat di Kabupaten Brebes bisa memiliki rumah layak huni. Sehingga, RTLH di Brebes tidak ada lagi," terangnya. 

Di sisi lain, Paramitha juga mengakomodir kebutuhan lampu penerangan jalan di sejumlah ruas jalan di wilayah pelosok desa yang masih minim penerangan jalan. Selain itu, Paramitha juga telah mengusulkan dan merealisasikan Balai Latihan Kerja (BLK) di empat titik. 

"Tahun ini, melalui Kemenker ada anggaran Rp4 miliar untuk pembangunan BLK di empat kecamatan. Dan untuk penerangan jalan, ada 350 titik untuk ditempatkan di wilayah dengan penerangan yang sangat minim," pungkasnya. (ded/ima)

Sumber: