Buat Hand Sanitizer dan Bagi ke Pedagang Pasar, Mahasiswa Respon Seruan Ganjar

Buat Hand Sanitizer dan Bagi ke Pedagang Pasar, Mahasiswa Respon Seruan Ganjar

 Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak para mahasiswa untuk terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19.  Ajakan yang disampaikan melalui video itu, mendapat respons di linimasa Twitter,  dengan trending tagar #MahasiswaJateng.

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) berupaya mengerahkan kemampuannya, untuk bisa membantu pemerintah menangani Covid-19. Upaya mereka adalah memproduksi sendiri cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Para mahasiswa kreatif itu seluruhnya jurusan Pendidikan Biologi Upgris. Di antaranya Sajati, 23; Bekti Suryanto, 22; Risqi Ramayanti, 20; dan alumni Khoirrul Marom, 21;  dan Siti Musapana, 20. 

Para mahasiswa itu memanfaatkan keilmuannya, dengan membuat cairan pembersih tangan sendiri, di Laboratarium Biologi Upgris.

Perwakilan mahasiswa, Sajati mengatakan, pihaknya memproduksi hand sanitizer sendiri sejak awal pandemi berlangsung. 

Mahasiswa memproduksinya untuk ikut serta mencegah penyebaran Covid-19. Mereka memproduksinya baik untuk memenuhi kalangan sendiri, lembaga, perusahaan, dan juga untuk kepentingan aksi sosial.

“Dulunya ada penyuluhan pencegahan virus Corona. Selain ada penyuluhan, kita juga memproduksi (hand sanitizer) untuk dibagi-bagikan. Awalnya untuk aksi sosial,” kata Sajati ditemui di sela-sela memproduksi cairan pembersih tangan di Laboratorium Biologi Upgris, Kamis (29/7).

Mahasiswi asli Semarang ini menuturkan, setiap kali proses produksi berlangsung, mahasiswa dibantu oleh Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat, dan tenaga laboratorium. 

Dirinya bersama mahasiswa yang berdomisili di Semarang lain, tetap membuat cairan pembersih tangan, kendati saat ini perkuliahan masih belum aktif.

Cairan pembersih tangan buatan mahasiswa terbagi dua, yaitu spray dan gel. Untuk yang spray, bahannya adalah alkohol, H202, gliserol, essential oil, dan aquades. Sedangkan gel, yaitu aquades, H202, gliserin, pengental atau carbomer, tea, alkohol, dan essential oil. 

Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat menambahkan, pihaknya memang mendukung penuh mahasiswa untuk membuat cairan pembersih tangan. Hal itu merupakan kepedulian mahasiswa di tengah pandemi seperti sekarang. Selain juga untuk mengaplikasikan salah satu mata kuliahnya yang membuat cairan pembersih tangan dan kepedulian sosial.

Usai memproduksi cairan pembersih tangan, ternyata respons masyarakat amat positif.  Mereka pun mulai memproduksi, untuk berbagai kepentingan terutama pelayanan publik. 

“Alhamdulilah, dari awal produksi awalnya sekitar 70-100 liter per bulan. Belakangan dengan adanya kegiatan PPKM darurat itu membuat masyarakat semakin memproteksi diri dan permintaan makin tinggi. Produksinya sekarang 200-300 liter per bulan,” kata Syaipul.

Dia menilai, aksi membuat cairan pembersih tangan itu selain memupuk jiwa sosial, juga menumbuhkan semangat mahasiswa berwirausaha. Sejumlah aksi sosial yang telah mereka lakukan, di antaranya bekerjasama dengan beberapa lembaga yang melakukan aksi sosial. Termasuk nanti akan melakukan gerakan peduli sosial besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: