Terima 700 Ribu Dosis Lebih Vaksin, Ganjar Siap Lakukan Percepatan Vaksinasi

Terima 700 Ribu Dosis Lebih Vaksin, Ganjar Siap Lakukan Percepatan Vaksinasi

Sebanyak 700 ribu lebih dosis vaksin diterima Provinsi Jawa Tengah. Hal ini seperti dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pihaknya terus berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk percepatan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat tinjauan ke sejumlah titik di Kabupaten Karanganyar, Selasa (27/7). Dari hasil komunikasinya dengan menkes, Ganjar menyebut pihaknya akan mendapatkan tambahan alokasi.

“Kemarin aja kita mendapatkan kiriman Astra Zeneca 27ribu vial dan 50ribu vial sinovac. Kan berarti sekitar 700ribu lebih. Ini cara kita mempercepat,” ujar Ganjar kepada wartawan.

Ganjar mengatakan, sebenarnya meminta ‘jatah’ vaksin pada Kementerian Kesehatan setiap minggunya sebanyak 2,4 juta dosis. Pihaknya siap melakukan percepatan itu.

“Saya sih permintaannya 2,4 juta (dosis vaksin) setiap minggu, dan kita siap,” katanya.

Ganjar menegaskan, dari setiap kunjungan ke daerah, dapat disimpulkan bahwa Jawa Tengah mampu mengejar dan meningkatkan percepatan vaksinasi. Hanya kendalanya adalah ketersediaan.

“Kita tuh siap sebenarnya, infrastruktur kita nggak kurang. Tinggal nunggu vaksinnya saja, dan alhamdulillah perhatian dari menkes sudah ada, kita ditambah bahkan presiden aja telpon saya langsung untuk percepatan ini,” tegasnya.

Ganjar juga mengatakan, antusiasme masyarakat di Jawa Tengah untuk vaksin sangat tinggi. Membuatnya semakin yakin bahwa Jateng bisa melakukan percepatan vaksinasi.

“Kalau saya ngelihat antusiasme masyarakat untuk divaksin itu bagus di Jawa tengah, jadi ini saya temukan di hampir semua tempat yang saya kunjungi selama kami berkunjung di komplet 35 kabupaten kota,” tandasnya.

Ganjar Tak Beri Toleransi Soal Hiburan dan Hajatan Pernikahan 

Di kesempatan itu juga, Ganjar menegaskan jika pelaksanaan hiburan tetap tidak diperbolehkan. Apalagi peningkatan kasus saat ini diakibatkan oleh virus corona varian delta yang penularannya lebih cepat.

Begitu pula soal hajatan. Dalam konteks pernikahan, kata Ganjar, hanya boleh pelaksanaan akad nikahnya saja.

“Kalau yang hiburan nggak, hajatan itu kan konteksnya pernikahan to? Ya wis pokoke ijab qobul wae, sing penting wis rabi. Ora usah (resepsi). Ngko resepsine diundur, ning nek arep nyumbang dikasih nomor rekening aja,” tandas Ganjar. (*/ima)

Sumber: