Undang Ganjar ke Banyumas, Kades Ini Berseloroh Mau Ajari Cara Tangani Covid: ke Sini Saja

Undang Ganjar ke Banyumas, Kades Ini Berseloroh Mau Ajari Cara Tangani Covid: ke Sini Saja

Senin (26/7), para kepala desa di Banyumas mengikuti obrolan virtual dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Obrolan itu berlangsung gayeng. Bahkan, salah satu kades sempat berseloroh akan mengajari Ganjar cara penanganan Covid-19 jika mau berkunjung ke Banyumas. 

Candaan itu dilontarkan Kepala Desa Karangmangka, Kedungbanteng, Banyumas, Sunarto. 

Sebelumnya ia bercerita banyak soal suka duka menangani pandemi selama satu tahun lebih. 

"Karangnangka tahun 2019 uwis ndue jaga tangga jaga warga. Pak gubernur datang ke sini saja nanti tak ajari carane," katanya.

Meski dilontarkan dengan bercanda, Ganjar mengaku benar-benar ingin berkunjung ke Karangnangka. Sebab dirinya memang sengaja membuat Rembug Desa sebagai ajang ngangsur kawruh dengan para kades. 

Ganjar yakin para kades punya pengalaman dan kiat khusus bagaimana mengedukasi masyarakat supaya taat protokol kesehatan.
 
"Wis ngeneng ngesuk nyong mono ben diajari karo rika ya (Sudah begini saja, besok saya ke sana biar diajari sama Anda ya). Pak Narto kayane cocok jadi Bupati lho," seloroh Ganjar. 

Rembug Desa memang semakin gayeng ketika Ganjar dan kades mengobrol dengan dialek "ngapak" khas Banyumasan. Satu persatu para kades melontarkan pengaduan dan usulan untuk penanganan Covid di Jateng. 

Salah satunya, Kades Sawangan Tafsim yang mengeluhkan adanya isu tidak benar soal vaksin. 

"Pada diprovokasi warganya jadi takut, ada isu divaksin akan mati, lumpuh," katanya.

Sedangkan Kades Penusupan Imam Sangidun mengeluhkan perbedaan kebijakan antardesa. Ketika dirinya sudah melarang hajatan, desa sebelahnya malah membolehkan. 

"Hajatan uwis tak larang tapi desa sebelah pasang tratak, ya lurahe diomehi dening nang kana olih nang kene ora olih (Hajatan sudah saya larang tapi desa sebelah malah memasang tenda pernikahan, ya lurahnya dimarahi warga, kok di sana boleh di sini tidak boleh)," ceritanya.

Selain itu, keluhan akan tipisnya stok vaksin juga disampaikan. Padahal minat vaksinasi di desa-desa Banyumas cukup tinggi.

Seluruh aduan tersebut kemudian dibahas bersama antara Ganjar dan Bupati Banyumas Ahmad Hussein yang juga mengikuti acara. Ganjar meminta ada koordinasi antara pemkab, kades, dan kepolisian untuk menyinkronkan kebijakan.

Sumber: