Lima Warga Ekspatriat Muslim di Jerman Berkurban di Kabupaten Tegal
Lima warga ekspatriat muslim di Jerman asal Kabupaten Tegal memilih menyalurkan hewan kurban di tanah air. Mereka memilih itu karena kurban di tanah air lebih mudah dibandingkan di Jerman.
Salah satu saudara ekspatriat, Cahyati Riningsih mengatakan, ekspatriat muslim itu ada 5 orang. Mereka menyalurkan satu ekor sapi seberat 600 kilogram untuk kurban di Masjid An-Nur Desa Mejasem Barat Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.
Dari lima orang itu, empat di antaranya adalah adiknya. Sedangkan satunya lagi adalah menantu.
"Yang tinggal di Frankfurt bernama Richard Luzi, merupakan menantu. Dan 4 orang lainnya tinggal di Hamburg," katanya.
Adapun mereka yang tinggal di Hamburg, tambah Cahyati Riningsih, yaitu Thorsten, Widyaningsih, Amelia Riska Arnold dan Alisia Rosari Arnold. Kurban satu ekor sapi itu untuk 7 orang. Selain lima orang itu, juga dirinya dan seorang warga Griya Mejasem Baru Blok H bernama Herni Rostikawaty.
"Kalau di sana (Jerman) jarang orang berkurban. Kalau misalkan ada, harus di rumah pemotongan hewan atau RPH. Tidak boleh di tempat umum," tambahnya.
Selain lebih mudah berkurban di Indonesia, lanjut Cahyati, juga dirasa lebih afdol dan sekaligus sebagai syiar Islam. Mereka ingin mencari afdolnya, karena berkurban di Indonesia jelas memenuhi syariat Islam. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: