Zona Merah, Tempat Isolasi Terpusat Malah Kosong Karena Warga Pilih Isoman di Rumah, Ganjar: Pantau Ketat!

Zona Merah, Tempat Isolasi Terpusat Malah Kosong Karena Warga Pilih Isoman di Rumah, Ganjar: Pantau Ketat!

Setelah beberapa hari lalu ke Kudus, Pati, Grobogan, Karanganyar, Sragen, Jepara dan lainnya, hari ini (Jumat, 18/6), Ganjar Pranowo melakukan pengecekan penanganan Covid-19 di Kabupaten Demak.

Gubernur Jawa Tengah ini melakukan sidak penanganan Covid-19 di daerah zona merah tersebut. 

Sejumlah lokasi didatangi Ganjar di Kota Wali itu. Di antaranya proses vaksinasi di Puskesmas 3 Demak, RSUD Sunan Kalijaga Demak, serta dua program Jogo Tonggo di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak dan Desa Jetaksari Kecamatan Sayung.

Saat meninjau tempat isolasi terpusat di Desa Mangunjiwan dan Desa Jetaksari, Ganjar tidak menjumpai satupun pasien Covid-19 yang diisolasi di sana. Padahal, dua desa itu termasuk zona merah, karena kasus Covid-19 di sana tinggi.

Saat masuk ke tempat isolasi terpusat Desa Mangunjiwan misalnya, Ganjar hanya melihat ruangan kosong dengan kasur yang masih bersih. Padahal di desa itu, ada 50 kasus positif Covid-19. 

Hal serupa juga dilihat Ganjar saat mengunjungi tempat isolasi terpusat Desa Jetaksari. Di desa dengan 34 kasus positif Covid-19 itu, tak ada satupun yang diisolasi di tempat isolasi terpusat.

"Lho ini kosong, katanya ada yang positif," tanya Ganjar pada kepala desa dan bidan desa setempat.

Bidan Desa Mangunjiwan Ririn menerangkan pada Ganjar, bahwa di desanya itu ada 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 21 orang masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara 27 orang dinyatakan sembuh dan dua lainnya meninggal dunia.

"Mereka memilih isolasi di rumah, Pak, soalnya lebih nyaman," kata Ririn.

Bupati Demak Esti'anah yang mendampingi Ganjar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 104 kamar. Beberapa waktu lalu sempat terisi empat pasien, tetapi saat ini sudah kosong.

"Isolasi terpusat kami masih kosong, Pak, ada 104 kamar. Kemarin sempat merawat, tapi karena sudah sembuh maka dipulangkan," kata Esti'anah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Gufrin menambahkan, Pemkab Demak memiliki dua tempat isolasi terpusat yakni Wisma Hasanah dan Gedung BKPP dengan kapasitas 104 kamar. Namun, sampai saat ini tempat isolasi terpusat itu masih kosong.

"Selain itu, kami juga memiliki posko-posko Covid-19 di desa sebanyak 356 dengan total kapasitas 1400 lebih. Jadi, masih ada ruangan cukup banyak," ucapnya.

Melihat kondisi itu, Ganjar pun meminta Pemkab Demak melakukan pemantauan ketat. Sebab jika tidak, klaster keluarga akan semakin banyak muncul di Demak.

Sumber: