Bupati Brebes Serahkan Kaki Palsu ke 19 Penyandang Disabilitas

Bupati Brebes Serahkan Kaki Palsu ke 19 Penyandang Disabilitas

Bupati Brebes Idza Priyanti menyerahkan bantuan kaki palsu ke 19 penyandang disabilitas, Rabu (16/6). 

Pemberian kaki palsu yang dilaksanakan di Pendapa Brebes itu tidak lain untuk memberikan semangat dan dorongan ke kaum disabilitas untuk tetap berkreasi di tengah keterbatasan yang ada. 

"Walau memiliki kekurangan, saya yakin asal ada kemauan yang kuat, kalian mampu melakukan berbagai pekerjaan dan berkarya yang gemilang," kata Idza, usai menyerahkan kaki palsu secara simbolis. 

Untuk itu Idza berharap, komunitas disabilitas agar mau belajar untuk selalu mengembangkan kemampuan diri. Sehingga dapat berperan aktif dalam bidang yang dikuasainya. 

"Kaki palsu ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada disabilitas. Hal ini agar mereka kembali memiliki semangat hidup serta mampu menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dengan lebih baik lagi," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Masfuri mengatakan, pemberian bantuan kaki palsu ini diserahkan kepada 19 orang. Jumlah total penyandang disabilitas fisik sendiri mencapai ratusan orang. 

Dengan masih banyaknya penyandang disabilitas yang belum mendapat bantuan kaki palsu, pihaknya akan secepatnya berkordinasi dengan pihak terkait agar bisa dicarikan celah bantuan, seperti menghubungi CSR. 

"Saat ini masih ada 150 penyandang disabilitas fisik yang belum mendapatkan bantuan kaki palsu. Kami akan mengupayakan agar ratusan penyandang disabilitas ini bisa mendapatkan bantuan kaki palsu melalui dana CSR dari beberapa perusahaan di Brebes," ucanya. 

Seperti diketahui, pemberian bantuan kaki palsu ini agar para penyandang disabilitas bisa tetap beraktivitas. Bantuan kaki palsu ini merupakan iuran antara Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Ditambah lagi iuran dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Brebes. 

Salah satu penyandang disabilitas tuna daksa, Udin, warga Kota Brebes mengaku senang mendapatkan bantuan kaki palsu. Udin mengaku kakinya terpaksa diamputasi pada November 2020 karena kambuh akibat kecelakaan yang dialaminya pada 2006 silam. Meskipun memiliki keterbatasan, Udin tetap bekerja sebagai penjahit. 

"Dari dulu kerjanya sebagai penjahit. Sekarang sudah diamputasi jadi menjahit pakai kaki yang satunya. Dengan bantuan kaki palsu ini, saya akan lebih mudah untuk bekerja," pungkasnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: