Sudah Mampu Memproduksi, IKM Tegal Kembali Bergairah

Sudah Mampu Memproduksi, IKM Tegal Kembali Bergairah

Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal kembali bergairah. Kali ini, mereka sudah bisa memproduksi lagi setelah tahun lalu mengalami keterpurukan imbas dari Covid-19.

Dirut PT Komatsu Indonesia Pratjojo Dewo, Jumat (11/6) mengatakan, tahun 2020 memang mengalami penurunan. Turunnya sampai 70 persen. 

Hal itu dikatakannya saat acara Revitalisasi Industri Alat Berat Tegal dengan Program Link And Match dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru di Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. 

PT Komatsu Indonesia ini merupakan salah satu penerima pasokan industri alat berat dari IKM Kabupaten Tegal. Jika orderan dari PT Komatsu sepi, maka berimbas bagi pelaku usaha logam di wilayah tersebut. 

"Dalam kesempatan itu, PT Komatsu Indonesia juga melakukan penandatanganan MoU dengan Himpunan Pemasok Industri Alat Berat Tegal sebagai tindak lanjut dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," katanya.

Kerja sama yang dijalin PT Komatsu dengan IKM komponen alat berat Kabupaten Tegal sudah berjalan selama sekitar 25 tahun. Industri ini semakin berkembang, termasuk industri komponen pendamping alat berat. Namun, diakui adanya penurunan produksi saat awal pandemi Covid-19.

Sekarang, industri alat berat kembali bergairah. Hal itu dibuktikan dengan jumlah orderan pada IKM Tegal yang meningkat tiga kali lipat dengan jumlah barang meningkat dua kali lipat. 

"Program Link And Match dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini salah satu upaya untuk mengembangkan industri. Jadi mahasiswa semakin pintar, dan industri juga semakin berkembang,” tambahnya. 

IKM Tegal, lanjut Pratjojo Dewo, sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pihaknya selama ini hanya sedikit mengambil produk Tegal, karena akses yang jauh. Namun, setelah adanya jalan tol akses lebih mudah. Selain itu, IKM Tegal dikenal kemampuannya dalam memproduksi barang.

"Masyarakatnya ulet dan kualitas barangnya juga bagus. IKM Tegal bisa bersaing, terpenting bisa kualitas. Persaingan tidak hanya soal harga, tapi kualitas paling utama," tandasnya.

Rektor Institut Teknologi Indonesia (ITI) Dr Ir Marzan Aziz Iskandar menuturkan, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan Link and Match antara industri dan kampus. 

Kampus menyediakan mahasiswa untuk magang di industri. Dari ITI ada 4 mahasiswa dan Trisakti ada 4 mahasiswa yang magang di 6 IKM Kabupaten Tegal selama 6 bulan.

Mahasiswa difasilitasi PT Komatsu dari mulai transportasi, akomodasi, uang saku dan tempat tinggal. Ini harus dicontoh perusahaan lainnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal Nur Ma’mun sangat mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. 

Sumber: