Banyak yang Mudik, Pasca-Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Membludak

Banyak yang Mudik, Pasca-Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Membludak

Pasca-Lebaran, kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan ini berlangsung sejak bulan puasa menjelang Lebaran 2021 hingga sekarang. 

Bupati Tegal Umi Azizah, Rabu (19/5) mengatakan, disinyalir 
penyebaran virus corona itu karena banyaknya warga Kabupaten Tegal yang mudik Lebaran. Selain itu, mobilitas warga juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi. 

"Dugaan kami peningkatan kasus Covid-19 karena mobilitas warga yang meningkat," katanya. 

Warga yang mudik Lebaran, tambah Umi Azizah, sebelum larangan mudik cukup tinggi. Tercatat hingga Lebaran ada sekitar 21 ribu warga yang pulang kampung. Kondisi itu jauh dibandingkan arus mudik tahun sebelumnya yang mencapai 65 ribu. 

"Imbasnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal meningkat. Bahkan, peningkatan mulai bulan April," tambahnya.

Kendati ada peningkatan, lanjut Umi Azizah, tidak muncul klaster-klaster penyebaran Covid-19. Pihaknya bersama Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal melakukan penelusuran terhadap pemudik untuk dilakukan pemeriksaan. 

Jika ada yang terbukti positif, langsung dilakukan isolasi mandiri. Selain ke wilayah yang banyak pemudiknya, penelusuran juga dilakukan di pintu masuk menuju obyek wisata. 

Terutama di Obyek Wisata Guci yang sempat ditutup sementara. Dari hasil sampel pengunjung, tidak ditemukan yang positif. 

Saat ini, Guci mulai dibuka kembali. Pembukaan Obyek Wisata Guci telah melalui surat edaran bupati Tegal. Dalam surat edaran itu, disyaratkan jumlah pengunjung maksimal 30 persen. Namun, Guci memiliki wilayah luas dan wahana wisata yang menyebar, sehingga potensi penularan kecil. 

"Prinsipnya memperketat protokol kesehatan di tempat wisata. Ruang isolasi di RSUD Suradadi yang telah disediakan, tidak terpakai. Masyarakat yang tanpa gejala, kebanyakan melakukan isolasi mandiri," terangnya.

Selain itu, program Jogo Tonggo di sejumlah desa masih difungsikan, sehingga jika ada kasus langsung bisa ditangani di tingkat desa. (guh/ima)

Sumber: