50 Unit Laptop Rakitan Mulai Dipasarkan, Harga Jual Bervariasi

50 Unit Laptop Rakitan Mulai Dipasarkan, Harga Jual Bervariasi

50 unit laptop rakitan hasil karya siswa SMK Negeri I Dukuhturi sudah siap dipasarkan dengan harga bervariasi. 

Laptop merek Smekar ini murni buatan siswa SMK N I Dukuhturi dengan komponen dari perusahaan Axioo dan Acer.

Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dukuhturi Teguh Santoso, Senin (26/4) mengatakan, saat ini pihaknya sudah memproduksi 50 laptop yang siap dipasarkan. 

Soal harga, dipatok bervariasi dari mulai Rp3 juta sampai Rp6 juta. Komponen elektronik pada laptop rakitan ini berasal dari perusahaan Axioo dan Acer. 

Sebelum memasuki fase produksi, kedua perusahaan ini memberikan pelatihan terpadu kepada siswa dan guru melalui program pendidikan untuk penyiapan tenaga terampil dengan mensinkronkan kurikulum sekolah dengan industri. 

"Juga menyelenggarakan workshop berkelanjutan bagi guru dan pembelajaran berbasis IT serta validasi sertifikasi bertaraf internasional," katanya.

Dalam proses perakitan ini, tambah Teguh Santoso, pihaknya menggandeng SMK Negeri 1 Bumijawa. Namun, masing-masing sekolah kemudian memilih membuat merek dagang sendiri. Untuk laptop SMK Negeri 1 Dukuhturi, bermerk Smekar, sedangkan SMK Negeri 1 Bumijawa bermerk NesbuOne. 

"Alhamdulillah saat ini kami sudah memroduksi 50 unit laptop. Harganya mulai dari Rp3 juta sampai dengan Rp 6 juta,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bumijawa Joko Pramono menambahkan, laptop NesbuOne memiliki 2 tipe pertama. Tipe pertama adalah Nesbu i34120 dengan spesifikasi processor intel core i3 gen 10, memory 4 gigabyte, SSD 120 GB dan display 14,1 inci sudah terinstal sistem operasi Windows 10. 

Tipe kedua adalah Nesbu N44128 dengan spesifikasi processor intel celeron, memory 4 gigabyte, HD 128 GB dan display 14,1 inci, belum terinstal sistem operasi. 

Untuk pembeliannya bisa langsung ke SMK Negeri 1 Bumijawa dengan garansi satu tahun replacement atau penggantian baru jika ada kerusakan yang disebabkan bukan kesalahan pengguna. Di sana, pembeli juga bisa melihat proses perakitan. (guh/ima)

Sumber: