Protes Bansos Bikin Rugi, Pegadang Pasar Moga Pemalang Ramai-ramai Buang Tempe Jualannya

Protes Bansos Bikin Rugi, Pegadang Pasar Moga Pemalang Ramai-ramai Buang Tempe Jualannya

Pedagang tempe di Pasar Moga Pemalang ramai-ramai membuang ratusan tempe dari lapak jualannya, Kamis (22/2) siang. Tindakan itu dilakukan sebagai protes pemberian bantuan sosial non tunai (BNPT). 

Mereka kesal, karena sejak BPNT disalurkan ke masyarakat, tempe jualan mereka kerap tak laku hingga membusuk.

Seorang pedagang, Udin mengatakan, saat bansos bahan makanan turun, dia harus menanggung kerugian berturut-turut selama satu minggu. 

"Kalau bansos turun kita terkena dampak, jualan kita tidak laku, kondisi seperti ini sudah sejak tahun lalu," kata Udin, Kamis (22/4).

Dia menceritakan terakhir bansos disalurkan, Sabtu (17/4) lalu. Menurutnya, sampai sekarang dirinya mengaku sudah merugi 24 wadah, yang satu wadahnya berisi 25 biji tempe sehargai Rp20.000.

"Sejak bansos disalurkan Sabtu kemarin, sudah 24 wadah saya bawa pulang karena sudah tidak bisa dijual," katanya. 

Para pedagang pun lalu menggelar protes dengan beramai-ramai membuang tempe jualan di areal Pasar Moga Pemalang. Dengan raut tampak kesal mereka melempar tempe hingga menumpuk dan berserakan ke lantai pasar.

Pedagang tempe lainnya, Rohilah juga mengeluhkan kondisi yang sama. Menurutnya, tidak jarang dirinya merugi hingga Rp500 ribu sehari. 

"Kalau bansos turun pedagang eceran yang biasa ambil kesini dan dijual ke desa-desa pada berhenti semua," katanya. 

Kerugian ini menurut Rohilah juga diperparah karena harga kedelai yang terus mengalami kenaikan. 

Untuk itu, sebagaimana para pedagang lain, dia pun meminta pemerintah bisa mengganti jenis bantuan, dari bahan makanan menjadi uang tunai saja. 

"Harapan kami para pedagang, bantuan diganti uang saja, agar pedagang sama-sama merasakan, tidak malah dirugikan," katanya. (sul/zul)

Sumber: