Jadi Raja Pemalsu Wine di Amerika Serikat, Rudy Kurniawan Dideportasi ke Indonesia dengan First Class

Jadi Raja Pemalsu Wine di Amerika Serikat, Rudy Kurniawan Dideportasi ke Indonesia dengan First Class

Rudy mengaku punya uang untuk membeli deretan wine langka tersebut karena keluarganya sukses dalam bisnis.

Versi Associated Press, keluarganya di Indonesia adalah distributor bir.

Rudi Kurniawan Dijuluki Dr Conti

Rudy mulai terkenal di kalangan kolektor anggur karena kemampuannya. Dia dijuluki Dr Conti karena kecintaannya pada wine Burgundy dari Domaine de la Romanée-Conti.

Rudy mulai menjual dan melelang koleksi anggurnya dengan harga yang fantastis. Namun, anggur tua kian sulit didapat. Rudy pun memutuskan untuk membuat sendiri.

Rudy mengoplos anggur di dapur rumahnya di Arcadia, California.

Dia mencampur wine tua dari Prancis dengan wine baru dari AS yang berasal dari varietas anggur yang sama.

Dia memakai botol-botol bekas miliknya dan melabeli ulang. Dia berhasil membodohi kritikus anggur dan para kolektor.

Pengusaha real estate Michael Fascitelli bahkan membeli Burgundy, Romanee-Conti, vintage 1971 dengan harga USD 85 ribu atau setara Rp1,2 miliar. Itu mungkin wine palsu termahal yang pernah terjual.

Pengusaha William Koch bahkan membayar USD 2,1 juta (Rp30,68 miliar) untuk membeli 219 anggur yang ternyata palsu.

Keserakahan Rudy Kurniawan perlahan-lahan terkuak. Orang-orang mulai curiga karena Rudy tampak begitu mudah mendapatkan wine langka.

Beberapa lelang anggur yang digelarnya gagal karena anggurnya terbukti palsu.

FBI akhirnya menggeledah rumahnya pada 2012. Ditemukan tutup botol anggur, label, dan berbagai peralatan lainnya di rumah Rudy.

Pada 2013, Pengadilan Federal New York menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara.

Rudy Kurniawan bebas November tahun lalu, tetapi ditahan di penjara Imigrasi sebelum akhirnya dideportasi. (jawapos/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: