Ditunjuk Menjadi Lokasi Persemaian Mangrove Skala Besar, Ini Kesiapan Pemkab Brebes

Ditunjuk Menjadi Lokasi Persemaian Mangrove Skala Besar, Ini Kesiapan Pemkab Brebes

Pemerintah pusat tengah menyiapkan Kabupaten Brebes sebagai lokasi persemaian mangrove skala besar dan Mangrove Center of Excellence. Menyambut rencana itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Dinas Perikanan telah melakukan sejumlah persiapan. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes Zudan Fanani mengatakan, berdasarkan data foto citra satelit tahun 2017, diketahui luasan abrasi pantai mengalami pengurangan. Dari semula 2.500 ha, hanya tinggal 1.073 ha, dan akresi mencapai 742 ha. 

"Berkurangnya luasan abrasi dengan adanya mangrove di Brebes menjadi salah satu alasan pemerintah pusat, melalui Kementerian Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, melirik wilayah pesisir utara Brebes untuk dijadikan pusat pembibitan dan penelitian mangrove tingkat nasional," ungkapnya, kemarin. 

Itu artinya, kata dia, Brebes mempunyai potensi hutan mangrove dan embrionya. Terkait pengelolaannya sudah ada di Desa Kaliwlingi, sehingga pemerintah pusat tertarik untuk mengembangkannya. Ditambah, panjang pantai di pesisir Pantura Brebes yang mencapai 65 kilometer (KM), dari Losari hingga Kaligangsa, menjadikan potensi besar untuk bisa mewujudkan cita-cita pemerintah pusat tersebut. 

"Di Desa Kaliwlingi, telah disiapkan lahan seluas 219 ha. Itu bisa diperuntukan bagi Pusat Keunggulan Mangrove," jelasnya. 

Yang jelas, lanjutnya, meski rencana itu baru tahap awal, pihaknya langsung merespon dan mempersiapkannya dengan baik. Apalagi pemerintah pusat melalui dua kementerian sekaligus telah meninjau langsung calon lokasi untuk pusat pembibitan, penelitian dan wisata edukasi mangrove tersebut. 

"Pemerintah daerah telah merespon rencana tersebut. Apalagi, beberapa waktu lalu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas Kementrian Kemaritiman dan Investasi didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi Kebijakan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), meninjau langsung calon lokasinya," tegasnya. 

Selain di Desa Kaliwlingi, ada juga satu lokasi yang akan dijadikan tempat untuk mempersiapkan rencana tersebut. Tempat itu di Desa Randusanga Kulon. Di sana, kata dia, telah disiapkan lahan seluas lebih dari 10 ha. Di lokasi itu, khusus diperuntukan bagi persemaian mangrove, dengan target sebanyak 10 juta bibit persemaian mangrove. 

"Pada prinsipnya kami sangat menyambut baik langkah pemerintah pusat menunjuk Brebes sebagai persemaian mangrove skala besar. Meskipun, saat ini memang belum ada hal apa pun, termasuk menyangkut dokumen-dokumen yang dibutuhkan," pungkasnya. 

Sekedar informasi, sesuai rencana KKP,  lokasi di atas yang akan dijadikan Center Mangrove Of Excelent atau Pusat Keunggulan Mangrove. Di dalamnya, akan dibangun taman koleksi mangrove yang diisi koleksi mangrove seluruh Indonesia. 

Nantinya ada sebanyak 60 jenis mangrove yang familiar dengan masyarakat di taman tersebut. Namun untuk jenis epivit mencapai 200 lebih. Kemudian, ada juga tempat konservasi mangrove, termasuk budidaya produktif mangrove. Artinya, melalui kawasan itu, semua potensi pengolahan tanaman mangrove yang bernilai ekonomi juga dikembangan. Apalagi, saat ini sudah ada batik mangrove, dan makanan olahan dari buah mangrove. (ded/ima)

Sumber: