Setelah Viral Buku Ajar soal Ganjar Pranowo, Kini Heboh Buku Sosiologi SMA yang Memuat Konten Pornografi

Setelah Viral Buku Ajar soal Ganjar Pranowo, Kini Heboh Buku Sosiologi SMA yang Memuat Konten Pornografi

Laporan adanya buku mata pelajaran di SMA yang memuat tautan situs pornografi langsung direspons Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kemendikbud bergerak cepat dengan melakukan penelusuran dan verifikasi. Upaya itu dilakukan berdasarkan data pada buku Sosiologi kelas XII SMA kurikulum 2013, terbitan 2015 yang mencantumkan situs yang pada saat ini disinyalir memuat konten pornografi.

"Berdasarkan pernyataan penulis dan tim penilai, situs yang dimaksud pada saat dirujuk memang awalnya memuat konten terkait kebudayaan Sunda," ungkap Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno, Kamis (11/2).

Menurut Totok, ini diperkuat dengan penelusuran pada sistem arsip web hingga tahun 2015. Namun, katanya, domain web tersebut tampaknya tidak dikelola dengan baik.

"Jadi web ini ternyata sudah kedaluwarsa pada 30 Mei 2016, sehingga situs tersebut kemudian diambil alih oleh pihak lain dan konten sudah berubah," beber Totok.

Untuk itu Kemendikbud tengah berkoordinasi dengan Kemenkominfo terkait upaya memfilter maupun pemblokiran situs tersebut.

Totok lantas menyinggung adanya pengaturan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 8 Tahun 2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan.

Permendikbud itu mengatur bahwa buku teks pelajaran maupun buku non-teks pelajaran harus sejalan dengan nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dan norma positif yang berlaku di masyarakat.

Untuk menjamin pemenuhan nilai-nilai dan standar kriteria buku, diperlukan pelibatan semua pelaku dan pemangku kepentingan sebagai ekosistem perbukuan.

"Kemendikbud memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah memberikan kritik dan masukan untuk menyempurnakan buku teks pelajaran," ujar Totok.

Pihaknya menyebutkan bahwa peran serta masyarakat menjadi salah satu amanat Permendikbud Nomor 8 Tahun 2016 yang terus diperkuat. Melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Kemendikbud membuka akses bagi masyarakat untuk mendapatkan referensi buku gratis dengan berbagai macam format, dan konten yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun referensi melalui laman Kemendikbud.

Selain itu, untuk saran dan kritik juga bisa disampaikan oleh masyarakat melalui Unit Layanan Terpadu (ULT). (jpnn/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: