Ferdinand Hutahaean Sebut Buzzer Berdampak Positif: Mampusnya HTI, FPI dan Gerakan-gerakan Anti Pancasila

Ferdinand Hutahaean Sebut Buzzer Berdampak Positif: Mampusnya HTI, FPI dan Gerakan-gerakan Anti Pancasila

Selain tudingan miring, keberadaan buzzer atau pendengung tetap dinilai berdampak positif. Hal ini seperti dikatakan Mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang kini aktif di media sosial.

“Ketahuilah, mereka gerah dengan kekuatan dan keberedaan netizen NKRI yang cinta Pancasila, yang pada akhirnya mereka tuduh sebagai buzzer,” katanya dikutip dari fajar.co.id yang menyalin dari akun Twitternya, Kamis (11/2).

Ferdinand menyebutkan salah satu dampak keberadaan buzzer adalah dibubarkannya dua organisasi terlarang, HTI dan FPI.

“Mengapa demikian? Karena mampusnya HTI, FPI dan gerakan-gerakan anti Pancasila tidak lepas dari suara perlawanan kaum netizen NKRI. Kita BUZZER KEBENARAN..!,” sebutnya.

Menurutnya, selama ini yang menyudutkan keberadaan buzzer justru golongan yang anti Pancasila.

“Selain kaum anti Pancasila yg gerah dgn keberadaan Netizen NKRI, ada juga kaum sakit hati yg sgt tak suka dgn keberadaan netizen ini. Mengapa? Krn setiap kata2 sakit hati mrk yg dilampiaskan dlm bentuk caci maki, tak lg diperdulikan @jokowi krn hangus dihajar Buzzer Kebenaran,” jelasnya dikutip dari Fajar.

Selain golongan anti Pancasila. Mereka yang benci keberadaan buzzer juga berasal dari politisi di luar pemerintahan atau opisisi.

“Selain kaum anti Pancasila dan barisan sakit hati, ada jg kelompok politisi, aktivis dan intelektual yg hatinya sdg benci2nya kpd @jokowi tak suka dan sgt gerah dgn keberadaan netizen NKRI. Setiap mrk mengolok2 Presiden, Netizen NKRI selalu mematahkan argumen mrk yg bkn kritik,” ungkapnya lebih jauh.

Ferdinand menyebutkan, mereka inilah yang kemudian membangun opini Presiden Joko Widodo anti kritik dan memelihara buzzer.

“Lidah mereka serentak membangun opini buruk kpd Pres @jokowi seolah anti kritik, otoriter dan memelihara buzzer. Padahal ini Warga Negara, Netizen yg ingin menjaga negerinya dr pengaruh sesat radikalisme dan mengawal pemerintah dr buruknya fitnah caci maki kaum oposan plastik,” pungkas Ferdinand Hutahaean. (msn/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: