Diguncang Isu Kudeta, Elektabilitas Demokrat Justru Melejit Menjadi 8,2 Persen
JAKARTA — Usai diguncang isu kudeta, elektabilitas Partai Demokrat melejit menjadi 8,2 persen.
Hal tersebut berdasarkan laporan lembaga survei NEW INDONESIA Research & Cunsulting yang digelar pada 21-31 Januari melalui sambungan telepon.
Dalam survei tersebut, sebanyak 1200 orang responden dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019 dengan Marginn of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Melejitnya elektabilitas Partai Demokrat ini tidak dipungkiri terjadi setelah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono mengembuskan isu kudeta terhadap dirinya.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangannya, Minggu (7/2).
“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ungkap Andreas.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Jamiluddin Ritonga meminta kepada pihak yang terlibat dalam upaya kudeta AHY untuk merenungkan kembali.
Dalam upaya kudeta yang gagal akan memajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menggantikan AHY.
“Tentu hal ini perlu direnungkan kembali oleh pihak-pihak yang ingin mengganti AHY dengan Moeldoko,” ujarnya dikutip dari Pojoksatu.id di Jakarta, Senin (8/2).
Lebih lanjut, Jamiluddin menjelaskan, jika isu kudeta tersebut benar-benar terjadi dan AHY digantikan Moeldoko melaui Kongres Luar Biasa (KLB).
Kemungkinan besar, tambah, Dosen Universitas Esa Unnggul itu, elektabilitas Partai berlambang bintang mercy itu kembali turun.
Pasalnya, dari segi elektabilitas personal nama KSP Moeldoko di bawah putra sulung Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
“Apalagi yang diplot menggantikan AHY sosok Moeldoko, yang elektabilitasnya sangat rendah,” tuturnya.
“Tak menutup kemungkinan Partai Demokrat akan kembali pada elektabilitas 3 persen bila pihak-pihak tertentu tetap memaksakan pergantian pucuk pimpinan Partai Demokrat,” tandas Jamiluddin. (pojoksatu/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: