Ada Skenario Kudeta AHY Bisa Berdampak Pada Kredibilitas Politik, Jokowi Belum Merespon

Ada Skenario Kudeta AHY Bisa Berdampak Pada Kredibilitas Politik, Jokowi Belum Merespon

JAKARTA- Presiden Jokowi harus merespons serius dinamika politik terkait upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang melibatkan pejabat penting di lingkaran istana.

Atas dugaan skenario kudeta yang diduga didalangi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sampai saat ini belum ada pernyataan langsung Presiden Joko Widodo merespons surat klarifikasi Agus Harimurti Yudhoyono.

Moeldoko sendiri sempat angkat bicara. Meski dengan tegas membantah, Moeldoko hanya meminta AHY tidak mengkaitkan dengan Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) Ahmad Khoirul Umam mengatakan,  perilaku politik Kepala KSP Moeldoko sangat berdampak terhadap kredibilitas politik Presiden.

"Kredibilitas politik Presiden sangat dipertaruhkan," kata Umam di Jakarta (3/2) dikutip dari RMOL.

Analisa Umam, jika Presiden Jokowi tidak bersikap dan membiarkan perilaku Kepala KSP Moeldoko, maka hal itu dapat dipahami bahwa Presiden mentoleransi apa yang dilakukan Moeldoko.

"Jika Presiden diam dan mendiamkan perilaku Kepala KSP, itu artinya presiden mentoleransi perilaku yang menabrak etika demokrasi modern," kata Umam yang juga alumni School of Political Science & International Studies, University of Queensland, Australia itu.

Dalam posisi politik seperti ini, Umam berpandangan, Moeldoko akan cenderung menjadi beban politik bagi istana.

Katanya, bisa saja publik menganggap bahwa apa yang dilakukan Moeldoko sebagai perilaku kekuasaan di bawah pemerintahan Jokowi.

"Jangan sampai apa yang dilakukan Moeldoko itu dianggap sebagai perilaku kekuasaan di bawah pemerintahan Jokowi, yang tidak tahan kritik dan bersikap represif terhadap rival politik. Argumen itu tidak baik untuk kredibilitas Presiden," ujar Umam. (rmol.id/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: