Cari Warga yang Diterkam Buaya, BKSDA Pasang Jaring dan Pancing

Cari Warga yang Diterkam Buaya, BKSDA Pasang Jaring dan Pancing

Pasca peristiwa warga yang diterkam buaya beberapa hari lalu, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi memasang perangkap di Sungai Keman Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang.

Polisi Hutan BKSDA Provinsi Jambi, Sartono mengatakan pemasangan perangkap itu dilakukan sebagai salah satu upaya menangkap buaya tersebut. Untuk perangkap yang dipasang, seperti jaring dan pancing.

"Setelah kita menerima laporan adanya yang diserang buaya, kita langsung turun ke lokasi memasang perangkap," katanya.

Dijelaskannya, perangkap itu dipasang tepat di lokasi keluar masuknya buaya ke sungai. Memang untuk prosesnya tidak bisa dipastikan kapan bisa berhasil. Namun yang jelas perangkap itu akan dipasang hingga setengah bulan kedepan.

Selain BKSDA, warga juga berinisiatif memasang jaring yang sama yang berada tidak jauh dari milik BKSDA. Di mana jarak antara satu jaring dan jaring lainnya berkisar 1 Km.

"Setelah nanti buaya tersebut berhasil kita tangkap tentunya akan langsung kita evakuasi, dan dirilis (dikembalikan habitatnya). Namun yang jauh dari jangkauan manusia agar tidak lagi terjadi konflik," sebutnya.

Menurut Ketua RT 20 Desa Catur Rahayu, Dadun, selama ini keberadaan buaya yang memasuki aliran primer Sungai Keman sendiri bukan hal baru bahkan beberapa kali kerap bersinggungan dengan keberadaan manusia.

"Kalau dibilang banyak, ya sangat banyak pastinya, karena hanya berjarak beberapa ratus meter dari tempat kita berdiri ini, kita sudah sampai di lubuknya atau sarangnya," jelas Dadun.

Masyarakat pun sebenarnya sudah mengetahui kapan dan jam-jam berapa saja buaya-buaya tersebut kerap menampakkan diri. Terkadang pagi hari, siang, dan sore, bahkan malam hari tergantung kapan air pasang masuk.

"Karena dapat dipastikan jika air pasang masuk. Otomatis buaya tersebut juga masuk dengan berbagai ukuran," sebutnya.

Untuk ukuran buaya terbesar yang pernah menampakan diri di Sungai Keman ini panjangnya bisa mencapai 3-4 Meter. Sedangkan untuk buaya-buaya dengan ukuran kecil sudah tidak terhitung pasti ada saja yang lewat.

Kebanyakan dari sekian buaya yang kerap menampakkan diri dan bersinggungan tersebut berjenis buaya Katak. Selain itu ada juga buaya rawa atau yang dikenal warga sekitar sebagai buaya moncong pendek dan terkenal cukup ganas.

"Kalau kita lihat tadi ada buaya yang sudah muncul dan menabrak jaring, namun berbalik. Antara jaring di sini dan di ujung sana dapat dipastikan ada buaya yang terperangkap," jelasnya.

"Harapannya dengan adanya kerja sama dengan pihak terkait ini BKSDA, dapat memberikan rasa nyaman bagi masyarakat. Karena serangan buaya ini cukup mengkhawatirkan warga," tutupnya. (lan/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: