Kirim Lamaran Jadi Menteri ke Jokowi, Prof Yusuf Leonard Henuk:Impossible for All, but Im Possible to Support
Di balik dirinya yang getol membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan terus menyerang SBY dan AHY, ternyata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Yusuf Leonard Henuk pernah mengirim surat lamaran kerja ke Presiden Jokowi.
Diketahui, Henuk pernah mengirim surat lamaran ditujukan ke Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
Surat lamaran itu ditujukan untuk mengisi kekosongan menteri Kelautan dan Perikanan setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster.
Surat lamaran itu sempat diposting Henuk melalui akun Twitter-nya pada 7 Desember 2020.
Dia mengaku memiliki pengalaman serta kapabilitas untuk menjadi menteri kabinet pemerintahan Presien Joko Widodo (Jokowi).
Ia percaya diri memiliki segudang pengalaman serta kapabilitas yang lebih mumpuni dibanding Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“SEMUA PRO-@ProfYLH vsPro-@AgusYudhoyono,sendainya kedua sosok ini diminta/melamar “Menteri” ke @Jokowi &diminta buat “CV&Presentasi Pengalaman Hidup” dalam karir masing-masing,maka dapat dipastikan @ProfYLH penuhi persyaratan untuk isi jabatan dimaksud,karena “AHY belum mandiri”,” ujar Yusuf melalui akun Twitter @ProfYLH, Minggu (17/1).
Dalam cuitannya tersebut, Yusuf turut menyertakan kompilasi foto yang mencantumkan riwayat pendidikannya.
Foto itu ia sandingkan dengan tangkapan layar Wikipedia mengenai informasi riwayat karier AHY.
Dalam isi surat, Henuk menyertakan sejumlah cuitan di Twitter-nya yang membela sejumlah kebijakan Jokowi.
“Yth. Presiden @jokowi,telah @ProfYLH kirim lamarannya via @tiki untuk membantu Bapak mencari pengganti dalam mempersiapkan perombakan “Kabinet Indonesia Maju”setelah dua menteri utusan dari @Gerindra & @PDI_Perjuangan ditangkap @KPK_RI. Semoga lamaran @ProfYLH dapat perhatian!” tulis Prof Henuk sebagai keterangan dalam unggahan itu.
Henuk berharap agar Jokowi memilih pembantunya bukan dari partai. Namun dari mereka yang setia mendukungnya di media sosial.
“Yth.Pak @jokowi,cukup dua menteri sudah korban akibat keserakahan mereka jadi wajar ditangkap @KPK_RI.Saatnya Pak @jokowi selektif pilih pembantu jangan karena usulan/desakan dari parpol pengusung, tapi manfaatkan mereka setia mendukung di medsos, misalnya, tak dilabeli buzzerRp,” tulis Prof Henuk.
Henuk mengatakan, lamaran itu sebagai usaha agar dirinya bisa dipanggil Jokowi dan diwawancarai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: