Pencarian Hari ke-6, 47 Kantong Jenazah dan 10 Kantong Serpihan Pesawat Dievakuasi

Pencarian Hari ke-6, 47 Kantong Jenazah dan 10 Kantong Serpihan Pesawat Dievakuasi

Pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari keenam berhasilnya mengumpulkan 47 kantong jenazah. Sementara dua dari enam korban yang telah teridentifikasi diserahkan ke pihak keluarga.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS mengatakan upaya pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari keenam telah mengevakuasi sebanyak 47 kantong jenazah. Jumlah tersebut terdiri atas 37 kantong berisi body past atau potongan tubuh, serta 10 kantong berupa serpihan pesawat.

Tiga kantong berisi potongan tubuh korban diserahkan pada sore hari.

"Terima kasih atas penyerahan kepada kami berupa tiga kantong 'body part' (bagian tubuh jenazah) dan tujuh kantong serpihan pesawat," katanya di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1).

Selain tiga kantong berisi bagian tubuh korban, juga ditemukan tujuh serpihan pesawat. Di antara tujuh properti bagian pesawat tersebut, ada serpihan berukuran besar.

Sepuluh kantong tersebut diserahkan oleh Kepolisian Air dan Udara kepada Posko SAR di JICT II, yang diterima oleh Direktur Operasi Basarnas. Selanjutnya, obyek yang ditemukan itu diserahkan ke Departemen Disaster Victim Identification (DVI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Selanjutnya kami serahkan kepada tim DVI (Departemen Disaster Victim Identification) dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk proses lebih lanjut," ujarnya.

Dijelaskannya, temuan tersebut merupakan pengantaran kedua. Pada pengantaran pertama sebelumnya diserahkan sebanyak 36 kantong yang berisi bagian tubuh jenazah dan satu kantong serpihan pesawat.

Dengan demikian, hingga saat ini tim pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182, Kamis (14/1) sore, terdapat sebanyak 180 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban. Pada hari keenam pencarian, Basarnas melibatkan 268 penyelam.

"Paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan, pencarian ini dilakukan dengan penyelaman. Sampai saat ini penyelam yang terdata yang masuk ke lokasi 268 orang dengan enam sektor, saya pikir sudah cukup apabila kita efektifkan dari potensi tersebut, penyelam-penyelam tersebut," ungkapnya.

Dikatakannya, fokus pencarian tetap memprioritaskan seluruh objek baik korban, cockpit voice recorder (CVR), maupun serpihan pesawat.

"Oleh karena itu, kita bagi di dalam tim ini ada yang khusus mencari serpihan, korban, dan juga CVR. Itu mekanisme di dalam pengaturan itu sehingga bisa kita maksimalkan," ujarnya.

Dijelaskannya, operasi pencarian fokus pada 13 sektor di perairan Kepulauan Seribu, yaitu tiga sektor di udara, enam sektor di permukaan air, empat sektor di bawah permukaan air.

Terkait total keseluruhan tim, dia menyebut berjumlah 4.132 orang, terdiri atas Basarnas 795 orang dan potensi SAR 3.337 orang. Operasi melibatkan kapal 54 unit, perahu karet berkemudi (rigid inflatable boat/RIB) 18 unit, pesawat udara 13 unit, ambulans sebanyak 30 unit disiagakan. (gw/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: