Cendol Hu

Cendol Hu

Dengan isolasi di situ, 'wilayah belakang rumah menjadi hak saya. Saya bisa melihat taman dan kolam ikan. Istri dapat wilayah depan. Kang Sahidin mendapat wilayah lantai atas.

Tapi umur saya sudah 70 tahun.

Saya pikir anak-anak lah yang benar: saya bukan Mo Salah atau Ronaldo.

Dengan penemuan yang lima kali lipat itu, di RS Premier ini saya jadi lebih tenang. Tindakan bisa cepat dilakukan.

Lalu saya jadi tahu: istilah darah kental atau mengental itu ternyata sebenarnya kurang tepat. Tidak ada terjemahan yang pas untuk kata Inggris clot. Di kamus, clot diartikan gumpal. Menggumpal.

Tapi kalau dipakai istilah 'menggumpal, terlalu dramatik. Secara bahasa mungkin benar. Tapi secara kedokteran bisa kurang tepat.

Istilah kental, juga kurang pas.

Lalu apa dong.

Lama sekali saya memikirkan: istilah apa ya yang lebih tepat. Sambil potong kuku-kuku yang memanjang saya terpikir ini: bagaimana kalau kita sepakat menggunakan istilah cendol. Menyendol. Mumpung ada lagu cendol dawet-nya Didi Kempot.

Cobalah rasa-rasakan kalimat berikut ini: darah saya menyendol.

Lebih tepat mana dengan: darah saya mengental.

Atau: darah saya menggumpal.

Rasanya kata cendol atau menyendol lebih pas. Hanya saja cendolnya itu kecil-kecil. Tidak sebesar cendol dawet.

Apakah ada istilah khusus untuk cendol yang kecil-kecil?

Takutnya dibayangkan besarnya sebesar cendol dawet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: