Sriwijaya Air Jatuh ke Laut, Alvin Lie: Kemungkinan Cuaca Buruk Tidak Dapat Jadi Alasan

Sriwijaya Air Jatuh ke Laut, Alvin Lie: Kemungkinan Cuaca Buruk Tidak Dapat Jadi Alasan

Tak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengumpulkan data cuaca yang terjadi.

Sementara itu, merespons kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 tipe 737-500, Boeing menyebut terus melakukan pemantauan. "Kami mengetahui laporan media dari Jakarta, dan terus memantau situasi," tulis Boeing di akun Twitter resminya.

Pabrikan pesawat asal AS tersebut juga menegaskan tengah mengumpulkan sejumlah data untuk mengetahui penyebab kecelakaan. "Kami sedang bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi," tulisnya lagi.

Sebelumnya, Boeing juga menulis akan mendukung keluarga korban kecelakaan.

"Kami mengetahui pemberitaan media dari Jakarta terkait penerbangan Sriwijaya Air SJ-182. Pikiran kami tertuju pada kru, penumpang, dan keluarga mereka. Kami berhubungan dengan pelanggan maskapai kami dan siap untuk mendukung mereka selama masa sulit ini," tulis Boeing.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat yang dipiloti Kapten Afwan tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36. Pada 14.37, pesawat berada di ketinggian 1.700 kaki.

Pada menit yang sama, pesawat sempat diizinkan terbang di 29 ribu kaki, sebelum akhirnya menghilang dari radar. Pesawat memperoleh izin tersebut dari air traffic control atau ATC Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Diizinkan di ketinggian 29 ribu kaki dengan menduduki standard instrument departures (SIDs),” ujarnya.

Lalu pada pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West). "Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari radar," pungkasnya. (gw/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: