Bayi Meninggal Dibawa Pulang dengan Sepeda Motor, BPH dan Komisi IV Angkat Bicara
Pasien bayi yang meninggal dunia dan dibawa sepeda motor oleh keluarganya terus menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal dan ketua Badan Pengurus Harian (BPH) RSI PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna akhirnya angkat bicara.
Ketua BPH RSI PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna Arief Azman, Kamis (7/1) mengatakan, peristiwa itu mestinya tidak terjadi. Namun, dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit ihwal masalah tersebut.
Diperoleh informasi, sebenarnya yang terjadi tidak demikian. Kala itu, pihak rumah sakit sudah menawarkan agar menggunakan mobil jenazah.
"Sebenarnya tetap ada penawaran (mobil jenazah), ada rekamannya juga. Informasi yang kami terima begitu. Kami sudah komunikasi dengan pihak rumah sakit," katanya.
Tugas BPH, tambah Arief Azman, adalah mengawasi kinerja di rumah sakit tersebut. Ketika ada permasalahan, pihaknya selalu menegur supaya tidak terulang kembali. Tidak terkecuali dengan kepulangan jenazah bayi yang kabarnya tidak menggunakan mobil jenazah.
"Ini peristiwa yang tidak kita inginkan. Rumah sakit harus menomersatukan pelayanan dan itu adalah kewajiban," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV Noviatul Faroh menambahkan, jika memang terdapat luka pada tubuh bayi, mestinya diotopsi. Sehingga bisa tahu, itu luka karena apa. Apakah karena memang ada malpraktik, apa saat membawa bayi di perjalanan (naik motor roda dua). Semuanya juga belum tahu dan itu harus melibatkan polisi.
Dirinya menyayangkan kenapa pihak rumah sakit melepaskan jenazah pasien pada dini hari. Mestinya, jika pasien menolak menggunakan mobil jenazah, harus tertulis atau membuat surat pernyataan. Penjaga malam atau satpam juga harus mengetahui hal itu.
Biasanya, ketika ada jenazah yang hendak dipulangkan, pihak keluarga menunjukkan surat kematian kepada satpamnya.
"Berarti ini ada kelalaian dalam memberikan keamanan, kenapa malam-malam ada pasien yang meninggal dunia dibawa dengan sepeda motor dan pihak keamanan memperbolehkan. Dan kenapa ini sampai terjadi," tambahnya. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: