Semua Akses Diblokade, Jantung Kota Tegal Dipastikan Tanpa Keramaian Malam Tahun Baru

Semua Akses Diblokade, Jantung Kota Tegal Dipastikan Tanpa Keramaian Malam Tahun Baru

Jantung Kota Tegal yang biasanya digunakan sebagai pusat berkumpulnya masyarakat saat malam tahun baru, dipastikan tanpa keramaian dan kerumunan massa. Pasalnya, sejumlah akses dan lokasi tempat umum di tutup untuk mencegah terjadinya potensi penyebaran covid-19. 

Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi saat melakukan pengecekan kesiapan di kawasan taman Pancasila, Kamis (31/12), mengatakan sesuai arahan wali kota, semua area di kawasan Alun-alun sampai dengan taman Pancasila ditutup menggunakan water barier. Sehingga tidak ada lagi tempat untuk menikmati malam tahun baru.

"Khusus malam tahun baru ini ditutup. Tidak ada lagi tempat untuk menikmati malam tahun baru,” katanya. 

Karenanya, pihaknya mengimbau kepada warga untuk tetap tinggal dirumah, tidak berkerumun dan selalu menjada protkol kesehatan. Karena di Kota Tegal tidak ada acara perayaan malam tahun baru. 

"Ini dilakukan menurutnya untuk menghindari pandemi covid-19 menyebar lebih luas,"ujarnya. 

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo pihaknya mengerahkan 400 personil untuk pengamanan tahun baru. Sebagian petugas sudah mulai melakukan kegiatan untuk patroli skala besar. 

"Kita akan mengingatkan kepada masyarakat, sesuai dengan Maklumat Kapolri, himbauan dari Kapolda Jawa Tengah dan Surat Edaran Wali Kota Tegal, maka kami melakukan upaya penutupan di beberapa titik kerumunan. Termasuk kawasan taman Pancasila dan Alun-alun,"ujarnya. 

Kapolres mengatakan semua akses masuk dalam kota akan ditutup total agar tidak bisa dilalui arus lalu lintas. Pihaknya, juga sudah melakukan upaya sosialisasi dari beberapa waktu lalu, berupa imbauan-imbauan ditambah dengan adanya Surat Edaran Wali Kota Tegal untuk menutup semua aktivitas jalur-jalur tertentu. 

"Upaya ini dilakukan merupakan hasil dari rapat koordinasi yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan dan BPBD," tandasnya. 

Bagi masyarakat yang masih membandel, kata Rita, pihaknya akan melakukan upaya untuk mengingatkan dahulu dengan upaya humanis, melalui tim yang sudah dibentuk. 

"Selain tim pengurai massa juga akan ada tim bimbingan penyuluhan dari Polwan untuk memberikan secara humanis upaya-upaya menyadarkan masyarakat yang masih tetap bandel. Jika masih nekat, kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur," ungkapnya. 

Komandan Kodim 0712, Letkot Inf. Sutan Pandapotan Siregar menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan. Satu tergelar di kabupaten dan lainnya di kota Tegal. (muj/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: